Rabu, 24/04/2024 - 03:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Hidupkan Visi Soekarno, Erick Thohir: KEK Sanur Jadi Panggung Wisata Kesehatan Dunia

ADVERTISEMENTS

KEK Sanur akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Menteri BUMN, Erick Thohir optimistis pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal. Hal itu dinyatakan Erick saat mendampingi Megawati Soekarnoputri yang meninjau KEK Sanur, Senin (16/1/2023). Dalam kegiatan itu turut hadir Ketua DPR RI, Puan Maharani, Gubernur Bali I Wayan Kostar dan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Di kawasan yang dibangun berdasarkan visi pariwisata Presiden pertama Soekarno untuk memajukan Indonesia di panggung turisme internasional itu tengah ditransformasikan Kementerian BUMN untuk menjadi destinasi wisata komprehensif yang menonjolkan wisata kesehatan dan pariwisata.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Setelah beroperasi penuh yang dijadwalkan selesai di 2024, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga 1,28 miliar dolar AS, atau Rp 19,6 triliun. Total investasi untuk membangun KEK Sanur mencapai Rp 10,2 triliun.

ADVERTISEMENTS

“Selama ini kita kehilangan hingga Rp 97,5 Triliun setiap tahun dari dua juta penduduk Indonesia yang berwisata medis ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, pengembangan KEK Sanur akan menata ulang struktur ekonomi agar pariwisata Bali bukan lagi mass tourism seperti sekarang, tapi bergeser kepada quality tourism, yang bisa meningkatkan length of stay dan spending wisatawan di Bali. Ini punya dampak ekonomi luas bagi masyarakat lokal,” ujar Erick Thohir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jaga Stabilitas Harga Pangan, Erick Thohir Gencarkan Pasar Sembako Murah

Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4 persen hingga 8 persen masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123 ribu hingga 240 ribu orang. Kemudian hingga tahun 2045, juga diharapkan penghematan devisa yang mencapai total Rp 86 triliun.

Di kawasan seluas 41,26 hektare itu akan didirikan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik bertaraf internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic, revitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center untuk menampung UMKM.

Dalam kunjungan itu, secara khusus Megawati menyempatkan diri meninjau ethnomedicinal botanic garden seluas 4,9 hektare. Zona khusus yang dikelola Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kebun Raya itu menjadi pusat penelitian kesehatan dan taman usada untuk mengembangkan tanaman-tanaman obat dalam terapi penyembuhan berbagai jenis penyakit.

Berita Lainnya:
Erick Peringatkan Bos-bos BUMN Antisipasi Dampak Ketegangan Global

Saat meninjau kawasan Kebon Raya herbal itu, Megawati mengajukan banyak pertanyaan seputar manfaat tanaman-tanaman obat yang berguna bagi kesehatan. Termasuk juga melihat pohon Inaran, yang sering disebut sebagai pohon Soekarno. Bahkan, Megawati meminta kepada Erick untuk memasang kain kamben poleng di pohon tersebut.

Megawati sendiri mengapresiasi langkah transformasi ikon pariwisata Bali itu yang tetap memprioritaskan identitas budaya di Pulau Dewata sekaligus menjunjung tinggi prinsip Tri Hita Kirana yang melekat di masyarakat Bali. Tri Hita Kirana adalah ajaran agar manusia mengupayakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungan.

“Di Jaeju, Korea, saya punya teman profesor yang menggunakan nama saya, yakni Botanic Megawati Garden untuk kebun tanaman obat herbal. Jadi saya senang akan keberadaan taman usada di ethnomedicinal botanic garden yang menunjukkan kekayaan tanaman-tanaman obat Indonesia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,” kata Megawati.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi