Jumat, 19/04/2024 - 08:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Sering Mendengkur Ketika Tidur? Berikut Cara Mudah Menghentikannya

ADVERTISEMENTS

Seorang ahli paru memberi 5 cara mudah untuk menghentikan dengkuran ketika tidur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Apakah Anda atau orang yang Anda kenal mempunyai masalah dengkuran setiap tidur? Seorang ahli paru dan spesialis tidur di St Vincent’s Medical Center di Bridgeport, Steven Thau, berbagi lima cara sederhana  supaya berhenti mendengkur.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Jika hanya mendengkur ringan yang terjadi sesekali, maka biasanya dapat diperbaiki dengan pengobatan rumahan tertentu,” kata Thau dilansir Health News Hub, Ahad (15/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Thau menawarkan lima perbaikan sederhana untuk membantu mengurangi dengkuran ringan, termasuk solusi alami dan perubahan gaya hidup. Berikut penjelasannya:

1. Penurunan berat badan

Di Amerika Serikat (AS), salah satu penyebab utama mendengkur adalah kelebihan berat badan. Thau menjelaskan, mendengkur karena kelebihan berat badan disebabkan oleh jaringan adiposa di dalam tenggorokan dan leher.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Memiliki lingkar leher yang besar merupakan faktor risiko mendengkur keras,” ujarnya.

Dalam beberapa kasus di mana seseorang tidak kelebihan berat badan, kondisi mendengkur dapat disebabkan oleh masalah anatomi yang tidak dapat diperbaiki tanpa bantuan dokter.

Berita Lainnya:
Studi Ungkap Bukti Hewan Peliharaan Memahami Ucapan Manusia dengan Baik

2. Coba posisi tidur berbeda

Kebanyakan orang cenderung mendengkur saat berbaring telentang. Terapi posisi atau menggunakan berbagai jenis bantal (yang mencegah Anda berguling telentang saat tidur) dapat membantu.

“Saat berbaring telentang, lidah dan struktur tenggorokan lainnya jatuh ke belakang dan menutup jalan napas,” kata Thau. Jika mendengkur terlepas dari posisi tidur, maka itu mungkin pertanda bahwa Anda memerlukan bantuan profesional.

3. Berhenti konsumsi alkohol

Alkohol melemaskan otot-otot di bagian belakang tenggorokan yang menyebabkannya menutup. Semakin banyak minum alkohol, maka semakin keras Anda mendengkur. Thau merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi mengonsumsi alkohol, apalagi tiga jam sebelum tidur.

4. Jaga saluran hidung tetap bersih

Sesak karena pilek dapat membuat mendengkur karena Anda bernapas lebih banyak melalui mulut. “Bernapas melalui mulut akan menyebabkan tenggorokan menjadi kering. Setelah itu terjadi, air liur menguap kemudian menjadi seperti lem yang menyebabkan lidah menempel di langit-langit mulut dan belakang tenggorokan,” ujar Thau.

Cobalah dekongestan hidung jangka pendek, gunakan saline hidung, irigasi hidung (hanya dengan air suling), atau coba strip hidung dan dilator hidung yang dijual bebas.

Berita Lainnya:
BKKBN Sebut KB Bukan Sekadar Alat Kontrasepsi

5. Perangkat over-the-counter

Plester mulut menjadi salah satu tren di Tiktok. Namun apakah berhasil? “Jika Anda akan memplester mulut, pastikan Anda bisa bernapas melalui hidung. Jika Anda mengalami hidung tersumbat kronis, jangan lakukan,” kata Thau.

Thau mengatakan, plester mulut akan menyebabkan iritasi kulit akibat perekat plester. Alat dari dokter gigi lebih efektif dibandingkan plester mulut. Alat ini, yang dapat beli tanpa resep itu menambatkan rahang bawah ke rahang atas untuk mencegah lidah jatuh ke belakang.

Jika Anda telah mencoba menyembuhkan dengkuran di rumah setidaknya selama dua pekan tetapi tidak berhasil, maka Anda harus menemui dokter. Dalam beberapa kasus, mendengkur dapat memunculkan kondisi seperti apnea tidur obstruktif yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung seperti serangan jantung dan masalah irama jantung, strok, bahkan demensia jika tidak ditangani dengan baik.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi