Selasa, 16/04/2024 - 22:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

TNI AL Siagakan Empat Kapal Perang di Laut Natuna Utara, Ini Penjelasan Kasal

ADVERTISEMENTS

Penyiagaan empat kapal perang di Laut Natuna Utara untuk jaga kedaulatan

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA— Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan pihaknya menyiagakan tiga hingga empat unit kapal perang RI (KRI) untuk menjaga kedaulatan di perairan Laut Natuna Utara.

ADVERTISEMENTS

Kesiagaan empat KRItersebut merupakan langkah preventif karena situasi di Laut Natuna Utara relatif aman dan tidak sepanas pemberitaan belakangan ini, kata Ali usai upacara Hari Dharma Samudera Tahun 2023 di Geladak Utama KRI Banda Aceh di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Senin (16/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

“Unsur-unsur kami sebagai preventif dan kami sekarang berkoordinasi dengan unsur maritim lainnya, seperti Bakamla dan KKP. Jadi, kami tetap menjaga kedaulatan dan tetap menyiapkan minimal ada tiga atau empat KRI di Natuna,” kata Ali saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hasil Resmi Pemilu 2024: Prabowo-Gibran Menang, PPP dan PSI tak Capai 4 Persen

Ali mengakui memang ada kehadiran kapal-kapal coast guard (penjaga pantai) milik China di sekitar Laut Natuna Utara. 

 

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah

Namun, kapal serupa maupun kapal perikanan milik Vietnam juga kerap terlihat berlalu lintas di perairan sekitar Laut Natuna Utara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal

Menurut dia, hal itu wajar karena meskipun Laut Natuna Utara masuk dalam wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, bukan berarti kapal dari negara lain dilarang melintas wilayah perairan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

“Di sana (ZEELaut Natuna Utara), kita hanya ada hak berdaulat. Jadi, untuk lalu lalang atau lalu lintas kapal itu diperbolehkan berdasarkan hukum laut internasional. Itu ada freedom of navigation,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024

Dia mengatakan TNI AL akan bertindak apabila menemui kapal-kapal asing yang melakukan aktivitas eksplorasi maupun eksploitasi sumber laut di wilayah Indonesia.

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Polda Lampung Imbau Masyarakat tak Rayakan Malam Takbiran dengan Petasan

“Itu yang dilarang. Itu harus seizin Pemerintah Indonesia. Kalau dia hanya lalu lintas, itu diperbolehkan,” tambahnya.

Dia juga menegaskan bahwa hingga saat ini situasi di wilayah perairan Laut Natuna Utara relatif aman dan tidak ada hal-hal yang dapat menimbulkan provokasi baru.

“Jadi, sampai sekarang tidak ada masalah dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan provokasi-provokasi baru. Jadi, tetap aman,” ujarnya.

Sebelumnya, seperti dilaporkan Reuters, TNI AL telah mengerahkan kapal perang ke Laut Natuna Utara untuk memantau kapal coast guardChina yang berlayar di sekitar wilayah perairan tersebut pada Sabtu (14/1).

Data pelacakan kapal menunjukkan Kapal CCG 5901 berada di dekat ladang gas Blok Tuna dan ladang minyak dan gas Chim Sao Vietnam sejak 30 Desember 2022.   

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi