Kamis, 25/04/2024 - 01:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Perubahan Iklim Dorong Angka Infeksi Malaria

ADVERTISEMENTS

Masyarakat tidak mampu menjadi rentan terkena penyakit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 DAVOS — Direktur eksekutif lembaga amal kesehatan terbesar di dunia, The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria,  Peter Sands mengatakan perubahan iklim meningkatkan malaria. Ia menjelaskan infeksi malaria melonjak usai banjir Pakistan dan badai silikon di Mozambik tahun 2021.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Di mana pun terjadi peristiwa cuaca ekstrem cukup umum terjadinya lonjakan malaria,” kata Sands dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Senin (16/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Semakin banyak peristiwa cuaca ekstrem bertambah pula genangan air yang menarik nyamuk. Masyarakat tidak mampu menjadi rentan terkena penyakit.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BMKG Ingatkan Ancaman Gelombang Tinggi Hingga Lima Meter di NTT

Ia mengatakan perubahan iklim juga mengubah geografi nyamuk. Sands mengatakan dataran tinggi Afrika di Kenya dan Ethiopia kini dilanda malaria karena perubahan suhu dari dingin ke hangat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Sands mengelola lembaga amal kesehatan terbesar di dunia yang berinvestasi dalam memerangi tuberkulosis, malaria, dan HIV/AIDS di negara-negara termiskin di dunia.

Lembaga itu menetapkan target untuk dapat mengumpulkan 18 miliar dolar. Sejauh ini baru berhasil menggalang 15,7 miliar dolar AS, uang terbanyak yang pernah digalang lembaga kesehatan.

Ia mengatakan kekurangannya, satu miliar dolar terpukul fluktuasi mata uang yang berdampak pada donasi. Sands mengatakan ke depannya, perubahan iklim hanya salah satu faktor yang menghalangi upaya menghilangkan penykit.

Berita Lainnya:
Tim Medis Suarakan Kondisi Mengerikan Rumah Sakit di Gaza

Perang di Ukraina memburuk wabah AIDS dan tuberkulosis. Angka tuberkulosis di masyarakat paling miskin di negara pendapatan menengah seperti India, Pakistan dan Indonesia juga naik.

Sands mengatakan di tengah ketakutan resesi global, tekanan pada negara-negara itu akan meningkat. “Saya pikir kekhawatiran terbesar dari perspektif kami adalah apa yang terjadi pada anggaran kesehatan di 120 atau lebih negara yang kami investasikan,” katanya.

“Dan bahkan dengan anggaran kesehatan itu, berapa yang diambil oleh Covid?”

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi