Jumat, 26/04/2024 - 04:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Asik! Ada Paket Wisata Gratis Buat Delegasi ATF 2023

ADVERTISEMENTS

Ini jadi kesempatan pelaku usaha menunjukkan kelebihan dan meningkatkan layanan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 YOGYAKARTA — Panitia ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 menyiapkan sejumlah paket perjalanan wisata gratis bagi para buyer atau peserta dari berbagai negara untuk mengeksplorasi destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sekretaris Panitia Pelaksana ATF 2023 Bobby Ardianto di Yogyakarta, Selasa (17/1/2023), mengatakan paket wisata gratis bagi para delegasi akan disediakan dalam pre-tour dan post tour di sela pertemuan ATF 2023 pada 2-5 Februari 2023 di Yogyakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pre-tour nanti pada 2 Februari ada tiga paket tur yang akan dikunjungi para buyer atau delegasi yang sifatnya wajib dan itu gratis,” kata Bobby.

ADVERTISEMENTS

Ia menjelaskan, untuk paket pertama pre-tour, diawali dengan eksplorasi sumbu filosofi Yogyakarta. Mulai dari kunjungan ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Taman Sari Yogyakarta, lalu ditutup makan malam di salah satu hotel di Kota Yogyakarta.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk paket kedua, kata dia, para pelaku wisata dari berbagai negara diajak mengunjungi kawasan kerajinan perak dan kampung wisata di Kota Gede, Yogyakarta. Kunjungan kemudian diakhiri makam malam di HEHA Sky View di Gunung Kidul.

Berita Lainnya:
MPR: UMKM dan Potensi Desa Harus Bersinergi untuk Akselerasi Ekonomi

“Paket ketiga akan makan siang dulu di Desa Wisata Nanggring, Sleman, binaan Bank Indonesia (BI). Kemudian dari Nanggring ke Museum Ullen Sentalu dan ke Sentra Jamu Gendong di Sleman dan makan malam di Gudeg Yu Djum,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY ini.

Berikutnya, paket wisata gratis kembali disediakan untuk peserta setelah pertemuan ATF atau post tour yang akan dilaksanakan pada 6 Februari 2023. Menurut Bobby, paket terakhir itu didukung penuh oleh masing-masing dinas pariwisata di Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.

“Semuanya gratis buat buyer yang masuk kuota post tour itu. Mereka bisa perpanjang tinggal kurang lebih ada yang dua malam dan tiga malam di DIY untuk mengikuti itu,” kata dia.

Momentum tersebut, menurut dia, merupakan kesempatan masing-masing pengelola destinasi wisata di lima kabupaten/kota bertemu para //buyer dengan menunjukkan kelebihan masing-masing. Meski demikian, ujar Bobby, untuk //post tour sifatnya tidak wajib sehingga para peserta ATF bisa memilih melakukan perjalanan wisata secara mandiri atau membeli paket wisata berbayar yang ditawarkan anggota Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).

Berita Lainnya:
Kondisi Geopolitik Memanas, Pertamina Hitung Cermat Risiko Kenaikan Biaya

Agar momentum ATF tidak hanya dirasakan oleh pelaku wisata di DIY, menurut dia, paket berbayar yang disediakan anggota Asita juga merambah pada lima destinasi wisata super prioritas di Indonesia. “Ada yang ke Danau Toba, ada yang ke Labuan Bajo karena ATF ini tidak hanya momentum untuk Yogyakarta,” kata dia.

Menyambut ATF 2023, Bobby berharap pengelola destinasi wisata di DIY bersiap untuk dikunjungi para tamu mancanegara dengan berupaya memberikan pelayanan berstandar internasional. Hal tersebut, menurut dia, relevan dengan target DIY sebagai destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara pada 2025.

“Mau tidak mau, suka tidak suka bagaimana pun destinasi pariwisata di DIY sudah harus memiliki kesadaran meningkatkan kualitasnya dengan standar pelayanan internasional,” ujar dia.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi