Jumat, 19/04/2024 - 04:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

DIGITALEKONOMI

Kondisi Global tak Kondusif, Start Up akan Hadapi Tantangan Pendanaan

ADVERTISEMENTS

Start up dan fintech akan menghadapi tantangan pendanaan pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Muhamad Fajrin Rasyid menyebut perusahaan rintisan berbasis digital (start up) termasuk perusahaan rintisan finansial berbasis teknologi (tekfin) atau fintech akan menghadapi tantangan pendanaan pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, meskipun perekonomian domestik Indonesia masih akan kuat, kondisi perekonomian global yang dipenuhi ketidakpastian membuat investor berpotensi menarik dana mereka dari negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk diletakkan di instrumen investasi yang lebih aman di negara lain.

ADVERTISEMENTS

“Karena saat ini mereka bisa menemukan instrumen investasi yang lebih aman, seperti surat utang Amerika Serikat. Itu lebih aman dibandingkan mereka berinvestasi di start up dan tekfin yang lebih berisiko,” katanya dalam Indonesia India Business Forum (IIBF) 2023 di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Berita Lainnya:
Menkop UKM Perluas Akses Pembiayaan dan Investasi Perusahaan Rintisan

Meskipun demikian, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksi akan terus bertumbuh dari 70 miliar dolar AS pada 2021 menjadi 140 miliar dolar AS pada 2025.

“Nilai ekonomi digital Indonesia akan bertambah besar hingga mencapai 330 miliar dolar AS pada 2030. Itulah potensi ekonomi digital Indonesia dan tekfin menjadi segmen yang bertumbuh paling cepat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk mendapatkan pendanaan pada 2023, start up dan tekfin perlu memperbaiki model bisnis mereka agar menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek ataupun dalam jangka panjang, sehingga dapat menarik masuk investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). Start up dan tekfin juga perlu lebih disiplin dalam mengelola keuangan mereka dan mengurangi tren mengeluarkan dana untuk promosi, guna mengumpulkan sebanyak mungkin data pengguna.

Berita Lainnya:
AP II Bengkulu Tambah Jadwal Penerbangan Jelang Idul Fitri 2024

“Saya lihat tren untuk membakar uang sudah mulai berkurang tahun lalu dan saya yakin di tahun ini juga akan semakin berkurang karena sekarang investor akan mencari keuntungan. Meskipun saat ini start up dan tekfin belum untung, mereka akan diminta kepastian terkait kapan menghasilkan keuntungan,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi