Rabu, 24/04/2024 - 06:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PBB: 348 Warga Rohingya Tewas atau Hilang Sepanjang 2022

ADVERTISEMENTS

Dua bulan terakhir 2022, empat kapal yang mengangkut 450 Rohingya tiba di Aceh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 DHAKA — Sedikitnya 348 warga Rohingyatewas atau hilang sementara 3.500 lebih anggota kelompok etnik yang teraniaya itu berusaha menempuh perjalanan berbahaya di Laut Andaman dan Teluk Benggala sepanjang 2022, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Jumlah percobaan penyeberangan laut naik 360 persen dari tahun sebelumnya ketika sekitar 700 orang melakukan tindakan serupa, kataUNHCRmelalui pernyataan, Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kebanyakan kapal berangkat dari Myanmar dan Bangladesh sehingga menyoroti keadaan bahwa banyak warga Rohingya di kedua negara tersebut semakin merasa putus asa, kata UNHCR.

ADVERTISEMENTS

Saat ini, Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta wargaRohingya di 33 kamp. Sebagian besar dari orang-orang yang teraniaya itu lari menyelamatkan diri dari penindasan brutal militer di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mesir Suarakan Keprihatinan atas Eskalasi Israel-Iran

UNHCR mencatat peningkatan jumlah korban jiwa, dengan kenyataan bahwa sedikitnya 348 orang tewas atau hilang di lautan sepanjang 2022. Periode itu menjadi tahun yang paling banyak mencatat korban jiwa sejak 2014.

Dengan tidak adanya respons komprehensif di kawasan untuk mengatasi pergerakan di lautan itu,UNHCR memperingatkan bahwa akan ada banyak orang yang tewas di laut lepas di bawah pengawasan negara-negara pantai.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mendesak otoritas terkait agar menyelesaikan akar masalah pengungsian di Myanmar dan menambahkan bahwa para pengungsi akan terus melakukan perjalanan yang berbahaya jika masalah tersebut tidak teratasi.

Pada 2020, ada sekitar 3.040 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang melakukan perjalanan laut. Sekitar 39 kapal mendarat di berbagai negara, terutama Myanmar, Malaysia, Indonesia, serta Bangladesh.

Berita Lainnya:
Tim Gabungan Kembali Temukan Enam Mayat Warga Rohingya di Aceh Jaya

Selama dua bulan terakhir 2022, empat kapal yang mengangkut 450 lebih warga Rohingya tiba di Aceh, Indonesia.

Satu kapal yang membawa 100 warga Rohingya berlabuh di Sri Lanka. Satu kapal lagi dengan sekitar 180 migran dikhawatirkan tenggelam pada awal Desember.

Beberapa di antara mereka adalah korban perdagangan, anak tanpa pendamping, serta penyintas kekerasan seksual dan gender.

Bali Process, yang merupakan forum untuk dialog kebijakan, berbagi informasi, dan kerja sama untuk mengatasi penyelundupan orang, perdagangan manusia dan hal-hal yang terkait dengan kejahatan transnasional, akan mengelar pertemuan setingkat menteri ke-8 pada Februari.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi