Rabu, 24/04/2024 - 00:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

Realisasi Lifting Migas 2022 Belum Capai Target

ADVERTISEMENTS

SKK Migas catat realisasi lifting belum mencapai target APBN.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat realisasi lifting minyak dan gas pada 2022 tidak mencapai target. Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto menjelaskan, realisasi lifting minyak tercatat sebesar 612 ribu barel oil per day (BOPD) atau 87 persen dari target APBN.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sedangkan lifting gas mencapai 5.347 juta kaki kubik feet per hari (MMSCFD) atau 92 persen dari target APBN. Dwi menjelaskan, realisasi ini tak lepas dari kondisi ekonomi global pada tahun lalu. Tak hanya itu, banyak perusahaan migas yang mulai bergeser ke bisnis energi baru terbarukan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Realisasi Belanja APBN di Aceh hingga Februari 2024 Capai Rp6,02 Triliun

“Ada berbagai hal yang memang mempengaruhi lifting migas kita di tahun 2022. Meski begitu, berbagai upaya untuk menurunkan decline juga sudah dilakukan dan pencapaian ini bahkan bisa menekan decline rate yang terjadi,” ujar Dwi di Kantor SKK Migas, Rabu (18/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Widodo menjelaskan, penyebab tak tercapainya target realisasi lifting minyak dan gas karena adanya pandemi. Ia juga mengatakan, wabah  Covid-19 varian omicron yang sempat melanda pada 2022 membuat banyak investor menahan diri.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Panasonic Lanjutkan Program Hijau Gandeng Seniman dan Difabel

“Ada beberapa waterfall dari lapangan yang memang sudah relatif tua lebih curam dari yang kita prediksi, hasil pengeboran ada di beberapa lapangan belum memenuhi target. Ini jadi input sendiri bagi kami untuk evaluasi di tahun 2023. Lalu, adanya unplanned shutdown. Gas juga mirip karena waterfall-nya sama,” ucap Wahju.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi