Kamis, 25/04/2024 - 23:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

BI Imbau Bank tak Transmisikan Suku Bunga Deposito ke Kredit

ADVERTISEMENTS

Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi mencapai 31,20%

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan likuiditas perbankan dan perekonomian memadai untuk mendorong peningkatan kredit atau pembiayaan dan pemulihan ekonomi lebih lansjut. Untuk itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengimbau perbankan tidak mentransmisikan suku bunga deposito ke kredit.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami terus imbau perbankan, likuiditas kami jamin berlebih, maka suku bunga deposito tidak harus ditransmisikan ke suku bunga kredit,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI Januari 2023, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perry menjelaskan, pada Desember 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi mencapai 31,20 persen. Angka itu meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 30,42 persen

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Posko Mudik Ditutup, AP II Layani 4 Juta Penumpang

Untuk itu, Perry menegaskan, likuiditas mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha. “Hal ini sejalan dengan stance kebijakan likuiditas yang akomodatif oleh Bank Indonesia,” ujar Perry.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia menjelaskan, likuiditas perekonomian juga tetap memadai dalam mendukung kegiatan ekonomi. Hal tersebut terlihat pada uang beredar dalam arti sempit dan luas yang tumbuh masing-masing sebesar 9,5 persen dan 8,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan stabilitas yang tetap terjaga,” jelas Perry.

Berita Lainnya:
Diversifikasi Sumber Pendanaan, BNI Terbitkan Global Bond Senilai 500 Juta Dolar AS

Perry juga menyebut, meskipun BI rate naik 225 bps, namun suku bunga kredit tidak naik tinggi. Menurutnya, suku bunga kredit selama periode 225 bps naiknya adalah 21 bps atau hanya 0,21 persen ya.  

“Saya terima kasih nih bankir tidak naikan subung kredit. Nah 0,21 persen wajar lah,” ucap Perry.

Saat ini, Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan BI-7Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,75 persen. Kenaikan suku bunga tersebut dilakukan setelah sebelumnya dinaikan 200 bps pada Agustus 2022.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi