Sabtu, 20/04/2024 - 00:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Penjualan Ritel AS Anjlok Drastis dalam Setahun

ADVERTISEMENTS

Output manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 WASHINGTON — Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan paling tajam dalam setahun pada Desember lalu. Hal ini terlihat dari penurunan pembelian kendaraan bermotor dan berbagai barang lainnya yang menempatkan belanja konsumen dan ekonomi secara keseluruhan pada jalur pertumbuhan yang lebih lemah memasuki 2023.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam laporan terpisah yang dirilis Rabu (18/1/2023) menunjukkan, output manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun pada Desember. Sementara harga produsen mengalami penurunan terbesar sejak awal pandemi.

ADVERTISEMENTS

Tanda-tanda yang meluas dari melemahnya permintaan dan meredanya inflasi kemungkinan akan mendorong Federal Reserve lebih mengurangi laju kenaikan suku bunga bulan depan, tetapi tidak menghentikan pengetatan kebijakan moneter dalam waktu dekat karena pasar tenaga kerja tetap ketat. Bank sentral AS terlibat dalam siklus kenaikan suku bunga tercepat sejak 1980-an.

Berita Lainnya:
Menperin: Currency Swap Jadi Opsi Jaga Ketahanan Manufaktur

“Konsumen cenderung melakukan penghematan selama masa ketidakpastian ekonomi. Lintasan ekonomi melemah dan risiko resesi meningkat untuk 2023,” ujar kata Jeffrey Roach, kepala ekonom di LPL Financial di Charlotte, North Carolina, dikutip dari Reuters pada Kamis (19/1/2023).

Berdasarkan data Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel anjlok 1,1 persen pada bulan lalu atau penurunan terbesar sejak Desember 2021. Sementara data untuk November direvisi untuk menunjukkan penurunan penjualan 1,0 persen, bukan 0,6 persen seperti yang dilaporkan sebelumnya. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Penurunan penjualan pada Desember kemungkinan sebagian disebabkan penurunan harga barang selama bulan tersebut. Belanja liburan juga ditarik ke Oktober karena konsumen yang lelah dengan inflasi memanfaatkan diskon yang ditawarkan.

Berita Lainnya:
ITDC Kebut Konstruksi Jaringan Pipa Gas Alam di The Nusa Dua Bali

“Cuaca dingin di bulan Desember kemungkinan akan menurunkan penjualan di restoran dan bar. Harga bensin yang lebih rendah, yang berdampak pada penerimaan di bengkel, juga membantu menurunkan penjualan. Selain itu, pengeluaran dialihkan kembali ke layanan,” tulis laporan tersebut.

The Fed tahun lalu menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 425 basis poin dari mendekati nol menjadi kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen atau tertinggi sejak akhir 2007. Pada Desember, The Fed memproyeksikan setidaknya kenaikan tambahan 75 basis poin dalam biaya pinjaman pada akhir tahun. Pasar keuangan memperkirakan kenaikan sukT bunga 25 basis poin saat pertemuan The Fed.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi