Sabtu, 20/04/2024 - 21:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Sama-Sama Munculkan Gejala Demam dan Ruam, Ini Cara Bedakan Campak dan Roseola

ADVERTISEMENTS

Roseola sangat berbeda dengan campak yang mematikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Sebagian orang menganggap campak sebagai sebuah penyakit ringan dan “wajar” yang akan dialami oleh semua anak. Padahal, penyakit yang mereka anggap tak berbahaya tersebut sebenarnya adalah roseola, bukan campak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Masih banyak orang menganggap campak adalah penyakit “wajar” yang akan dialami semua anak,” kata dokter spesialis anak subspesialis saraf anak, dr Arifianto SpA(K) kepada Republika.co.id, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Kekeliruan ini mungkin terjadi karena  campak dan roseola memiliki gejala yang cukup mirip, seperti demam dan ruam. Padahal, keduanya merupakan dua penyakit yang berbeda.

Roseola pada dasarnya merupakan penyakit yang ringan dan tanpa komplikasi. Penyakit ini juga dikenal dengan nama “tampak” atau “tampek”.

Berita Lainnya:
Penelitian: Konsumsi Ikan Cegah 750 ribu Kematian pada 2050

Sebaliknya, campak merupakan penyakit yang bisa berbahaya bagi anak. Dalam sebagian kasus, campak dapat memunculkan komplikasi yang berat hingga mengancam jiwa seperti pneumonia, dehidrasi, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta subacute sclerosing panencephalitis (SSPE).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“(Roseola) sangat berbeda dengan campak yang mematikan. Makanya bagi kami, mendapatkan satu saja anak dengan campak adalah “menyeramkan” (karena risiko komplikasinya),” kata dr Arifianto yang akrab disapa dr Apin ini.

Dokter Apin mengungkapkan bahwa ada sejumlah perbedaan pada campak dan roseola yang bisa dikenali oleh masyarakat umum. Dari segi usia misalnya, kasus roseola sebagian besar mengenai anak berusia di bawah dua tahun, dan utamanya di bawah satu tahun.

Dari segi gejala, ruam pada kasus roseola biasanya muncul setelah demam mereda. Sedangkan pada kasus campak, ruam umumnya muncul saat demam masih terjadi.

Berita Lainnya:
Bentuk Feses Bisa Beri Petunjuk Adanya Kanker, Bagaimana Cara Mengenalinya?

“Jadi ruam (campak) muncul, sampai sekitar tiga hari kemudian pun demam masih bisa berlanjut,” ujar dr Apin

Perbedaan lainnya, ruam pada kasus roseola cenderung meluas dengan cepat dalam hitungan jam. Dalam kurun waktu satu hari, ruam sudah bisa terlihat di seluruh tubuh pasien roseola.

Sebaliknya, ruam pada kasus campak umumnya muncul secara bertahap. Sebagai contoh, di hari pertama ruam mungkin baru terlihat pada area atas tubuh. Di hari berikutnya, ruam baru terlihat pada area tubuh lainnya.

“Campak juga disertai dengan (gejala) mata yang merah ya. Khas itu karakteristiknya. Sedangkan roseola jarang disertai dengan mata yang merah,” ujar dr Apin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi