Rabu, 24/04/2024 - 20:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kredit Perbankan 2023 Diproyeksikan Tumbuh 12 Persen

ADVERTISEMENTS

Permintaan kredit seiring meningkatnya kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mengungkapkan intermediasi perbankan pada 2022 terus meningkat dan diperkirakan berlanjut pada 2023. Dengan perkembangan tersebut serta sinergi kebijakan yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha maka pertumbuhan kredit pada 2023 diperkirakan berada pada kisaran 10 hingga 12 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. “Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24 persen,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat dewan Gubernur (RDG) Bulanan, Kamis (19/1/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mentan Proyeksikan Pertanian Merauke Jadi Lumbung Pangan Masa Depan

Dia menjelaskan, peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit. Terutama untuk kredit investasi dan kredit modal kerja.

ADVERTISEMENTS

Perry menambahkan, pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah dengan pertumbuhan pembiayaan pada Desember 2022 sebesar 20,1 persen dibandingkan periode yang sama apa tahun sebelumnya. “Ini tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6 persen,” ungkap Perry.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk segmen UMKM, Perry menyebut pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh tinggi sebesar 29,66 persen. Perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit atau pembiayaan yang longgar.

Berita Lainnya:
Kebutuhan LPG 3 Kg Naik, Pertamina Tambah Pasokan 7,36 Juta Tabung

Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik. “Ini yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan,” ucap Perry.

Perry memastikan Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif, dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit atau pembiayaan hijau dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi