Jumat, 26/04/2024 - 06:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Pemerintah Perlu Mitigasi Dampak Kenaikan Suku Bunga

ADVERTISEMENTS

Jangan sampai naiknya suku bunga membuat ekonomi melambat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah perlu memitigasi dampak kenaikan suku bunga. Bhima menyebut, kenaikan suku bunga berpotensi mengganggu jalannya pemulihan ekonomi. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Karena ternyata kenaikan suku bunga cukup agresif, di satu sisi inflasi masih tinggi terutama inflasi dari dampak BBM dan inflasi pangan,” kata Bhima kepada Republika, Jumat (20/1/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Untuk itu, Bhima menegaskan Bank Indonesia dan pemerintah perlu memitigasi dampak dari kenaikan suku bunga. Terlebih, Bhima memprediksi suku bunga masih berpeluang naik tiga sampai empat kali sepanjang 2023.  

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Analis: Konflik Iran-Israel Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

Bhima mengatakan, harus ada kebijakan mitigasi untuk tetap mendorong daya beli atau menstimulus sektor yang akan terdampak langsung. “Misalnya sektor industri yang beban utangnya cukup tinggi atau di sektor properti, kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga, ritel. Itu adalah sektor-sektor yang harus diberikan stimulus secepatnya,” ungkap Bhima. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dengan adanya mitigasi yang tepat, Bhima menilai paling tidak dapat mengkompensasi efek naiknya suku bunga. Jika hal tersebut tidak dilakukan, Bhima menyayangkan karena bertelatan dengan momentum pemulihan ekonomi dan mobilitas. 

“Jangan sampai naiknya suku bunga mejadi momok sehingga ekonomi sedikit melambat,” ucap Bhima. 

Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan

Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan BI-7Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,75 persen. Kenaikan suku bunga tersebut dilakukan setelah sebelumnya sudah dinaikan 200 bps pada Agustus 2022. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kebijakan menaikan suku bunga acuan untuk menjaga inflasi. “Kenaikan ini memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada di bawah empat persen pada semester I 2023,” kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (19/1/2023).

Perry menambahkan, kenaikan suku bunga juga ditetapkan untuk memastikan inflasi indeks harga konsumen (IHK) akan berada di bawah empat persen pada semester II 2023.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi