Jumat, 26/04/2024 - 00:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

PM Inggris Minta Maaf Karena tak Pakai Sabuk Pengaman Saat Berkendara

ADVERTISEMENTS

Inggris beri denda 500 pound ke pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

LONDON — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada Kamis (19/1/2023) meminta maaf karena melepas sabuk pengaman saat berkendara di dalam mobil. Dia melepas sabuk pengaman ketika merekam video untuk diunggah ke media sosialnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Seorang juru bicara perdana menteri, Jamie Davies mengatakan, Sunak membuat kesalahan saat merekam pesan video untuk diunggah Instagram. Sunak merekam video itu di mobil resmi pemerintah saat berkunjung ke barat laut Inggris. Davies mengatakan perdana menteri sepenuhnya mengakui bahwa dia berbuat kesalahan dan meminta maaf.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ketakutan Melanda Warga Israel Saat Mereka Yakin Serangan Iran Semakin Dekat

“Perdana Menteri percaya setiap orang harus memakai sabuk pengaman,” kata Davies.

ADVERTISEMENTS

Inggris menghukum pengendara yang tidak mengenakan sabuk pengaman dengan denda mencapai 500 pound atau setara dengan 620 dolar AS. Di sisi lain, pengaturan perjalanan Sunak juga menuai kritik. Sebelumnya telah terungkap bahwa Sunak melakukan penerbangan dengan jet yang didanai pembayar pajak. Sunak terbang selama 28 menit dari wilayah barat laut ke timur laut Inggris, saat mempromosikan pendanaan pemerintah untuk proyek komunitas pada Kamis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Malaysia Dukung Seruan Dewan HAM PBB Hentikan Penjualan Senjata ke Israel

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi