Kamis, 18/04/2024 - 10:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Harga Bitcoin Melonjak 2,3 Persen, Tembus Rp 348 Juta

ADVERTISEMENTS

Harga bitcoin meroket hingga 40,6 persen sejak awal tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Harga Bitcoin naik signifikan hingga 2,3 persen menjadi 23.199 dolar AS atau sekitar Rp 348 juta pada Sabtu (21/1/2023). Reuters mencatat, kenaikan harga tersebut berhasil meningkatkan nilai Bitcoin sekitar 521 dolar AS dari nilai pada penutupan sebelumnya.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam beberapa tahun terakhir, Bitcoin telah menjadi mata uang kripto terbesar dan paling terkenal di dunia. Melansir Reuters, Sabtu (22/1/2023) kenaikan harga Bitcoin tembus 40,6 persen dari level terendah tahun ini sebesar 16.496 dolar AS pada 1 Januari 2023 lalu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PLN Kalselteng Beri Tips Listrik Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik

Sementara itu, Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain Ethereum, juga mencatat kenaikan 0,58 persen menjadi 1.668,1 dolar AS Sabtu pagi. Kenaikan itu meningkatkan harga Ethereum sekitar 9,7 dolar AS dari penutupan sebelumnya.

Sebelumnya, Tim Analis Tokocrypto menyampaikan bahwa kenaikan harga Bitcoin (BTC) memompa kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan hingga hampir menyentuh satu triliun dolar AS.

“Ini juga menjadi menambah kepercayaan diri pelaku pasar kripto, sehingga sentimen market kembali positif,” kata Tim Analis Tokocrypto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (16/1/2023) awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Memasuki awal 2023, harga BTC mencapai level psikologis di atas 20 ribu dolar AS atau sekitar Rp 300 juta dalam beberapa hari terakhir.

Berita Lainnya:
Berguru ke Pupuk Kaltim, PetroVietnam Ingin Kembangkan Industri Pupuk

Kenaikan ini didorong oleh indeks dolar AS (DXY) yang mendingin dan data inflasi AS yang positif dalam laporan Consumer Price Index (CPI) terbaru dirilis pekan lalu, sehingga menjaga laju kripto yang lebih tinggi.

Sesuai dengan prediksi, data inflasi AS diumumkan menurun menjadi sebesar 6,5 persen. Laju inflasi yang lebih lambat kemungkinan akan membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan laju kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin (bps) dari 50 bps pada Desember 2022.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi