Jumat, 19/04/2024 - 17:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Perlukah Cek Lab Ketika Ada Keluarga Kena Campak?

ADVERTISEMENTS

Penyakit campak bisa didiagnosis dengan melihat tanda dan gejala yang ada.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA—Saat ada satu anggota keluarga yang terkena campak, anggota keluarga lainnya tidak perlu panik. Bahkan, tak perlu juga berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan IgM Campak. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut dokter spesialis anak subspesialis saraf anak dr Arifianto SpA(K) kepada Republika mengatakan pemeriksaan serologi semacam ini merupakan hal yang sama sekali tak perlu dilakukan secara rutin.

ADVERTISEMENTS

“Campak itu penyakit yang kalau saya bilang, hampir 100 persen bisa didiagnosis dengan melihat tanda dan gejala yang ada, jadi cukup dengan pemeriksaan fisik saja, tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium, itu secara umum,” lanjut dokter yang biasa disapa Dokter Apin tersebut.

Berita Lainnya:
Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Delapan Gelas Air Hangat Setiap Hari?

Selain itu, Dokter Apin mengatakan pemeriksaan semacam ini tidak mudah diakses atau didapatkan. Sekali pun tersedia di laboratorium komersil, tes tersebut kemungkinan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. “Jadi, tidak sebanding,” jelas Dokter Apin.

Pemeriksaan IgM campak, lanjut Dokter Apin, umumnya dilakukan untuk keperluan tertentu. Sebagai contoh untuk keperluan penelitian atau untuk keperluan surveilans epidemiologi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Guru Besar UI: Penjualan dan Penggunaan Antibiotik Harus Terkontrol

Namun, yang perlu diingat adalah anak-anak yang belum diimunisasi campak atau baru mendapatkan dosis pertama imunisasi campak memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular, bila berkontak dengan pasien campak. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan pada kelompok ini adalah mendapatkan profilaksis pascapajanan berupa imunisasi.

“Jadi ada imunisasi segera yang bisa menjadi upaya untuk mencegah mereka yang kontak erat dengan anak yang sakit campak dan belum pernah diimunisasi atau belum mendapatkan pengulangan (imunisasi) agar tidak kena campak,” ujar Dokter Apin.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi