Jumat, 26/04/2024 - 06:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pakar Duga 80 Persen Populasi China Terinfeksi Covid-19

ADVERTISEMENTS

Ilmuwan China menduga 80 persen populasi di negara tersebut sudah terinfeksi Covid-19

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BEIJING – Ilmuwan pemerintah China menduga bahwa 80 persen populasi di negara tersebut sudah terinfeksi Covid-19. Oleh karenanya, kecil kemungkinan wabah di negara tersebut dapat melambung selama dua atau tiga bulan ke depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurutnya, pergerakan massal penduduk selama periode liburan Tahun Baru Imlek berpotensi menyebarkan pandemi. Ini pun memicu peningkatan infeksi di beberapa daerah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Xi Jinping: Tidak Ada yang Bisa Hentikan 'Reuni Keluarga' dengan Taiwan

“Namun gelombang Covid-19 kedua tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat,” ujar kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, pada Sabtu (21/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Ratusan juta orang China bepergian ke seluruh negeri untuk merayakan mudik Imlek yang sempat ditangguhkan di bawah pembatasan Covid selama tiga tahun. Pelonggaran pembatasan meningkatkan kekhawatiran akan wabah baru di daerah pedesaan yang kurang siap untuk menangani wabah besar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Serangan Udara Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina

Komisi Kesehatan Nasional mencatat, China telah melewati puncak krisis. Data pemerintah juga menunjukkan hampir 60 ribu orang dengan Covid-19 telah meninggal di rumah sakit pada 12 Januari, kira-kira sebulan setelah China membatalkan kebijakan nol-Covid-nya.

Kendati demikian, beberapa ahli mengatakan bahwa angka itu mungkin jauh dari perhitungan dampak penuh. Sebab itu tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah, dan karena banyak dokter mengatakan mereka tidak disarankan untuk menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi