Jumat, 19/04/2024 - 19:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Adakah Hikmah dari Penciptaan Setan?

ADVERTISEMENTS

Allah menjadikan setan sebagai musuh manusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Telah menjadi takdir bagi manusia digoda oleh setan, sebab sebelum hari akhir tiba maka setan akan terus menggoda dan menjerumuskan manusia. Lantas apa hikmah yang dapat dipetik dari diciptakannya setan bagi manusia?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ibnu Athaillah dalam kitab Al-Hikam mengatakan, “Idza alimat anna as-syaithana laa yughfalu anka falaa taghful anta amman naashiyatuka biyadih,”. Yang artinya, “Jika engkau tahu bahwa setan tidak pernah lupa padamu, maka jangan sampai engkau lupa pada Dzat yang menggenggam nasibmu dalam kekuasaan-Nya,”.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Menaksir Lawan Jenis Lalu DM, Termasuk Khalwat dan Haram? Ini Jawaban Syekh Ali Jum'ah

Allah menjadikan setan sebagai musuh manusia agar manusia benci kepadanya dan berlindung hanya pada Allah SWT. Dan setan juga tetap menggerakkan nafsu manusia, namun manusia harus terus berikhtiar selalu berusaha menghadap pada-Nya.

Menurut Ibnu Athaillah, jika manusia lupa berdzikir kepada Allah maka setan akan membisikinya. Sebaliknya, jika manusia berdzikir maka setan akan mundur dan menutup diri. Oleh karena itu, manusia agar selalu ingat kepada Dzat yang menentukan nasib, yakni Allah SWT.

Berita Lainnya:
Surat Jaminan Umar Bin Khattab untuk Umat Nasrani dan Gereja Ini Menginspirasi Dunia

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 99, “Innahu laisa lahu sulthanun alalladzina aamanu wa ala Rabbihim yatawakkalun,”. Yang artinya, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya,”.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Yang mana itu artinya, seseorang memiliki sifat-sifat keimanan, ubudiyah, tawakal, dan selalu berlindung kepada Allah. Sehingga, kata Ibnu Athaillah, Allah senantiasa akan menolongnya dalam mengalahkan musuh.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi