Rabu, 24/04/2024 - 04:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Harga Tinggi, Wapres: Cek Dugaan Mafia Beras!

ADVERTISEMENTS

Wapres meminta adanya penelusuran dugaan mafia beras.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta adanya penelusuran dugaan mafia beras sebagaimana yang disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Mafia beras menjadi salah satu penghambat penurunan harga beras.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kalau masalah mafia (beras) harus didalami apa betul ada. Saya akan minta pihak terkait untuk menyelidiki hal itu,” kata Ma’ruf dalam keterangan persnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (25/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Akumindo Dorong Pengembangan UMKM Lewat Literasi Digital

Ma’ruf juga menilai masih tingginya harga beras maupun bahan pangan lainnya seperti kedelai karena beberapa faktor. Antara lain karena krisis pangan global dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

ADVERTISEMENTS

“Soal harga beras naik itu yang pasti dampak dari krisis pangan global yang memang sekarang naik. Oleh karena itu, bbm naik, jadi dampak dan tentu itu akan berpengaruh,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Meski demikian, kata Ma’ruf, pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pangan nasional. Saat ini kata dia, produksi pertanian cukup untuk kebutuhan nasional. Hal ini juga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) surplus beras pada 2022 sebesar 1,74 juta ton.

Berita Lainnya:
Investor Milenial Mendominasi Pembelian SR020

Namun, kata Ma’ruf, pemerintah melakukan impor beras sebagai antisipasi. “Hanya memang untuk istilah yang dilakukan itu (impor) untuk jaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa, sebenarnya itu cadangan saja, sifatnya antisipasi saja karena seperti yang tadi dikatakan kita masih surplus 2022 ini. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi