Kamis, 25/04/2024 - 14:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Suka Nggak Pakai Celana Dalam? Ini Kata Ahli Urologi dan Ginekologi

ADVERTISEMENTS

Survei Vanity Fair mengungkap 25 persen responden sesekali tak pakai celana dalam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Mengenakan pakaian dalam berfungsi untuk memproteksi bagian pribadi seseorang, juga melindungi kulit kelamin. Akan tetapi, apakah seseorang benar-benar perlu untuk terus-menerus memakainya?

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ada pro dan kontra mengenai keputusan seseorang mengenakan pakaian dalam, baik itu laki-laki maupun perempuan. Faktanya, menurut sebuah survei dari Vanity Fair, 25 persen responden mengaku sesekali tidak mengenakan celana dalam (yang diistilahkan dengan “going commando“).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Penasihat medis dan ahli urologi di Aeroflow Urology, Aleece Fosnight, menyebutkan beberapa manfaat tidak memakai celana dalam untuk kaum hawa. Dampak positif itu termasuk menurunkan risiko infeksi jamur di vagina, yang dapat menyebabkan iritasi, gatal, dan keputihan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
3 Negara Larang Celana Dalam Berenda, Apa Memang Berbahaya?

“Jenis pakaian dalam tertentu, seperti yang terbuat dari bahan selain katun, dapat menyebabkan tingkat infeksi jamur yang lebih tinggi. Jadi, membatasi waktu mengenakan pakaian dalam (dengan bahan itu) dapat membantu mencegahnya,” ujar Fosnight.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Melepas celana dalam sesekali juga menurunkan risiko terserang infeksi saluran kemih (ISK). Jika termasuk yang sering mengalami ISK, cek bahan pakaian dalam yang dikenakan.

Bahan selain katun membuat seseorang lebih mudah mengidap ISK. Efek lain dari tidak memakai celana dalam, yaitu mengurangi bau vagina.

Bagi pria, keuntungan tidak memakai celana dalam adalah menurunkan risiko gatal di selangkangan, mengurangi bau keringat, mencegah aroma tidak sedap pada alat kelamin, dan berpotensi meningkatkan jumlah sperma. Seseorang pun bisa lebih bebas bergerak.

Ginekolog di Yale Medicine, Mary Jane Minkin, menyoroti pentingnya memakai celana dalam. Tidak mengenakannya membuat seseorang lebih rentan terhadap radang atau infeksi, terutama perempuan.

Berita Lainnya:
Menyebar Via Hubungan Seksual, Hepatitis akan Salip TBC Sebagai Infeksi Paling Mematikan

“Saya merawat beberapa orang karena iritasi pada vulva dan uretra, yang disebabkan oleh kain kasar celana mereka akibat tidak memakai pakaian dalam,” tutur Minkin, dikutip dari laman Insider, Selasa (24/1/2023).

Kelemahan potensial lainnya jika tidak mengenakan celana dalam yakni kurangnya perlindungan kebocoran bagi yang mengalami inkontinensia urine (pengeluaran cairan urine tanpa disadari). Cairan keputihan pun bisa merembes ke pakaian dan membekas.

Tanpa pakaian dalam yang berfungsi sebagai penghalang dan pelindung antara tubuh dan celana, kulit atau rambut kemaluan dapat tersangkut secara tidak sengaja di ritsleting celana. Jadi, ada baiknya memahami kapan harus memakai pakaian dalam dan kapan bisa leluasa melepaskannya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi