Lisandro Martinez tampil paling memukau dengan aksinya.
NOTTINGHAM — Manchester United boleh saja mencukur Nottingham Forest, 3-0, pada leg pertama babak semifinal Piala Liga Inggris, Kamis (26/1/2023) dini hari WIB. Namun, gelar pemain terbaik di laga tersebut justru bukan menjadi milik salah satu pemain di lini serang Setan Merah, melainkan penggawa di jantung pertahanan.
Lewat gol yang masing-masing dicetak Marcus Rashford, Wout Weghorst, dan Bruno Fernandes, United membungkam tuan rumah, Nottingham Forrest, dalam laga tersebut. Dengan keunggulan agregat tiga gol, Setan Merah mengenggam modal besar dalam menatap laga leg kedua babak semifinal Piala Liga Inggris, yang bakal digelar Stadion Old Trafford, tengah pekan depan.
Keberhasilan United mencatatkan keunggulan agregat tiga gol ini juga tidak bisa dilepaskan dari kesuksesan mencatatkan clean sheet di Stadion City Ground tersebut. Untuk aspek ini, kontribusi bek tengah asal Argentina, Lisandro Martinez, tidak bisa dipandang sebelah mata.
Bahkan, Martinez terpilih sebagai pemain terbaik di laga tersebut. Bek tengah berusia 25 tahun itu tampil begitu solid dalam mengawal jantung pertahanan United pada sepanjang laga. Penampilan Martinez jauh lebih menonjol dibandingkan tandemnya, Victor Lindelof, di laga ini.
Legenda Manchester United, Roy Keane, menilai, Martinez memang layak mendapatkan gelar pemain terbaik di laga tersebut. Keane menyebut, Martinez menunjukan karakter dan kebanggaan tersendiri saat berhasil menahan gempuran para penggawa Nottingham Forest.
”Dia menunjukan kebangaan saat bertahan. Dia benar-benar ingin bertahan. Anda bisa melihat karakter dan semangatnya. Dia adalah tipe pemain yang Anda inginkan di jantung pertahanan. Dari sudut pandang pertahanan, United tentu akan puas dengan torehan clean sheet,” kata mantan kapten United tersebut kepada Sky Sports, Kamis (26/1/2023).
Berdasarkan catatan statistik Squawka, Martinez mampu berada di urutan teratas dalam sejumlah aspek permainan di laga tersebut. Dengan 119 sentuhan, mantan bek tengah Ajax Amsterdam itu menjadi pemain yang paling banyak menyentuh bola. Martinez juga menjadi pemain paling banyak memberikan operan di sepanjang laga, sebanyak 103 operan dengan tingkat akurasi operan mencapai 92 persen.
Untuk urusan bertahan, Martinez menjadi pemain yang paling sering melakukan tekel dengan lima kali tekel dan keberhasilan mencapai 80 persen. Pun dengan pemain yang paling sering melakukan intersep, sebanyak dua kali.
Dari 11 kali duel perebutan bola, Martinez berhasil menang dalam delapan kesempatan duel. Begitu pula dengan keberhasilan mantan bek tengah Newell’s Old Boys itu dalam memulihkan penguasaan bola, mencapai sembilan kali.
Sumber: Republika
