Jumat, 19/04/2024 - 17:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Emas Dunia Diproyeksi Melemah di Tengah Potensi Kenaikan Suku Bunga

ADVERTISEMENTS

Harga emas stabil mendekati level tertinggi sembilan bulan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Harga emas dunia diproyeksi akan mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis (26/1/2023). Emas dunia hari ini diperkirakan bergerak direntang 1.901,30 dolar AS per troy ons-1.938,36 dolar AS per troy ons.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada perdagangan kemarin, emas global ditutup naik pada level 1.925,60 dolar AS per troy ons. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, harga emas dunia bertengger di posisi 1.937,40 dolar AS per troy ons.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jelang Lebaran, Harga Emas Di UEA Rp 1,2 Juta Per Gram

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga emas stabil mendekati level tertinggi sembilan bulan. “Pelaku pasar yang khawatir akan resesi membuat permintaan safe haven meningkat,” kata Ibrahim, Kamis (26/1/2023).

Dolar AS stabil karena investor mengunci keuntungan. Pelaku pasar menanti rilis data ekonomi yang dapat mengarahkan jalur pengetatan kebijakan bank sentral Federal Reserve AS.

Berita Lainnya:
Wings Air Tawarkan Rute Alternatif Batulicin-Makassar Lewat Banjarbaru

Harga emas naik melewati penurunan di pasar saham. Permintaan safe haven untuk logam melampaui dolar AS di tengah meningkatnya harapan Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Emas telah melemah sejak pertengahan Desember 2022 di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil.  Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mereda di AS.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi