Sabtu, 20/04/2024 - 11:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

IDI Ingatkan Masyarakat Booster Kedua Penting di Tengah tak Bisa Diprediksinya Pandemi

ADVERTISEMENTS

IDI meminta masyarakat untuk tidak lengah meski status PPKM telah dicabut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Erlina Burhan mengemukakan perlindungan vaksin Covid-19 penting untuk dipertahankan masyarakat di tengah situasi sirkulasi virus yang tak terprediksi. Erlina mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 agar imun tubuh meningkat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Vaksin booster kedua tetap penting, mengingat kondisi Covid-19 saat ini tidak bisa diprediksi,” kata Erlina Burhan di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

ADVERTISEMENTS

“Jangan lengah di saat tidak ada lagi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), karena penularan virus tidak bisa diprediksi,” imbuhnya.

Berita Lainnya:
AHY Ungkap Pesan Prabowo tentang Kolaborasi

Erlina mengatakan, vaksin justru semakin penting saat aktivitas semakin tinggi. Dia berharap, masyarakat mendapatkan kemudahan sehingga minat untuk divaksin bisa semakin meningkat.

Erlina mengatakan, meski hasil Sero Survei menyebutkan kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dari Covid-19 berada di angka 90 hingga 98 persen, bukan tidak mungkin kadar antibodi menurun. Vaksin Covid-19 dosis booster tetap penting, mengingat antibodi seseorang bisa menurun seiring berjalannya waktu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Tujuan vaksinasi memang bukan lagi mencegah infeksi, tetapi menghindarkan masyarakat dari keparahan akibat Covid-19. Antibodi alami karena terpapar Covid-19 meski diperoleh bukan dari vaksin, tetap akan menurun, jadi kita tidak boleh euforia dan tetap perlu tambahan vaksin,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Sebanyak 16.608 Warga Binaan Jatim Diusulkan Dapat Remisi Idul Fitri

Secara terpisah, Epidemiolog Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, pemberian vaksin agar imun tubuh manusia terbentuk. Ia mengingatkan masyarakat bahwa efikasi vaksin bisa menurun. Selain itu, tingkat efikasi masing-masing vaksin berbeda.

“Dengan vaksin efikasi 50 sampai 60an persen itu menurut saya sangat kecil untuk mencegah infeksi. Jadi yang tingginya itu mencegah keparahan berlaku sampai 90 persen. Itu pentingnya vaksin booster yang kedua atau pertama untuk warga Indonesia,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi