Kamis, 25/04/2024 - 16:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Uni Eropa Ingin Afrika Selatan Bujuk Rusia Akhiri Perang di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Afrika Selatan awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 PRETORIA — Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa  Josep Borrell mengatakan ia berharap Afrika Selatan menggunakan hubungan baiknya dengan Rusia untuk menyakinkan Moskow mengakhiri perang di Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berkunjung ke Afrika Selatan awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Uni Eropa tidak meminta Afrika Selatan berpihak, hanya meminta negara-negara di seluruh dunia untuk menegakan Piagam PBB,” kata Borrell, di samping Menteri Luar Negeri Naledi Pandor di Ibukota Pretoria, Jumat (27/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ia menambahkan Uni Eropa menganggap Afrika Selatan sebagai mitra penting dalam menjaga ketertiban berdasarkan peraturan internasional. “Tidak hanya Afrika Selatan dan negara Afrika lainnya yang harus mengambil peran mencari perdamaian,” kata Pandor.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hamas: Perundingan Gencatan Senjata Jalan di Tempat

Pada Senin (23/1/2023) lalu Lavrov berkunjung ke Afrika Selatan untuk berbicara dengan salah satu sekutu terpenting Moskow di benua hitam. Negara-negara Afrika terpecah mengenai invasi Ukraina dan upaya Barat mengisolasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Lavrov bertemu Pandor satu hari setelah berkunjung ke beberapa partai oposisi pemerintah. Komunitas Ukraina di negara itu mengecam pertemuan itu sebagai tindakan yang tidak sensitif.

Lavrov dan Pandor menyiapkan pidato untuk disampaikan ke media sebelum menggelar pembicaraan. Dua menteri luar negeri itu diperkirakan akan menyampaikan konferensi pers bersama.

Pemerintah Presiden Cyril Ramaphosa menyatakan Afrika Selatan negara netral dalam konflik di Ukraina. “Sebagai Afrika Selatan kami konsisten mengungkapkan kami selalu siap mendukung resolusi damai dalam konflik di benua (Afrika) dan di seluruh dunia,” kata Pandor dalam pernyataannya di sebelah Lavrov.

Berita Lainnya:
Israel Diguncang Berbagai Unjuk Rasa, Tuntut Pembebasan Sandera

Perdagangan antara Afrika Selatan dengan Rusia tidak besar tapi pandangan globalnya lebih dekat ke China dan Rusia. Sebagai upaya untuk menahan hegemoni Amerika Serikat (AS) untuk mendukung dunia yang “multipolar” agar kekuatan geopolitik lebih menyebar.

Pandor berulangkan menegaskan Afrika Selatan tidak akan terseret ke salah satu pihak. Ia juga mengkritik Barat yang menghukum keras Rusia tapi abai terhadap isu serupa seperti pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Afrika Selatan memproklamasikan ketidakberpihakan dalam konflik Ukraina dan abstain dalam pemungutan suara resolusi PBB demi menjaga hubungan dengan Rusia, mitra lama pemerintah Kongres Nasional Afrika. Saat gerakan pembebasan dari kekuasaan minoritas kulit putih.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi