Kamis, 25/04/2024 - 14:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Pembiayaan Syariah di Sulsel Tumbuh Lebih Tinggi Dibandingkan Konvensional

ADVERTISEMENTS

Perkembangan perbankan di Sulsel hingga Desember 2022 tumbuh positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 MAKASSAR — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Darwisman mengatakan, perkembangan perbankan di Sulsel pada Desember 2022 tumbuh positif dengan nominal mencapai Rp 174,54 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Pertumbuhan 6,19 persen itu ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman,” kata Darwisman di Makassar, Sabtu (28/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dia mengatakan, total aset perbankan di Sulsel itu pada posisi Desember 2022 tumbuh 6,19 persen. Sementara dari total aset perbankan Sulsel pada posisi akhir Desember 2022 mencapai Rp 174,54 triliun, terdiri dari aset Bank Umum Rp 171,37 triliun dan aset BPR Rp 3,16 triliun.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pupuk Indonesia Ungkap Kekurangan Pasokan Gas untuk Operasional

Sementara berdasarkan kegiatan bank, aset perbankan konvensional Rp 161,83 triliun dan aset perbankan syariah Rp 12,71 triliun. Menurut Darwisman, kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 119,08 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,51 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Membaiknya sektor perbankan, juga memicu industri perbankan syariah terus menunjukkan pertumbuhan. Aset perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan tinggi yakni 9,58 persen yoy dengan nominal Rp12,71 triliun dan pertumbuhan pembiayaan syariah mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 16,59 persen yoy menjadi Rp 10,47 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penyaluran kredit konvensional yang tumbuh sebesar 6,94 persen (yoy).

Berita Lainnya:
Menhub Temui Pemerintah Jepang Bahas Pengembangan Transportasi

Sedang penghimpunan (DPK) perbankan syariah mencatat pertumbuhan 7,09 persen yoy dengan nominal Rp8,60 triliun, lebih tinggi dibanding pertumbuhan DPK perbankan konvensional 2,02 persen yoy dengan nominal Rp108,40 triliun.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi