Sabtu, 20/04/2024 - 07:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Fokus BI Tahun Ini, Perry: Turunkan Inflasi Inti

ADVERTISEMENTS

Bank Indonesia sudah menentukan arah kebijakan pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan sudah menentukan arah kebijakan pada tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, arah kebijakan tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan strategi tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Arah kebijakan kami sangat jelas. Dalam masa tahun lalu dan tahun ini, instrumen moneter kami adalah prostability, tetap konsisten,” kata Perry dalam Peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Sementara untuk instrumen makroprudensial, sistem pembayaran, pasar uang, inklusi ekonomi, ekonomi hijau, dan keuangan syariah adalah progrowth. Perry menegaskan, kebijakan moneter diarahkan untuk segera menurunkan inflasi.

Berita Lainnya:
Baru Dirilis, Iklan Shopee Garansi Tepat Waktu yang Dibintangi Vidi Aldiano Langsung Viral

Dalam upaya menurunkan inflasi inti, saat ini BI sudah menaikkan suku bunga sebanyak 225 basis point (bps). Perry menyatakan, likuiditas juga lebih baik.

“Likuiditas kami jamin lebih bahkan DP nol persen. Bahkan, kami akan inovasi kreasi mendorong pembiayaan dan kredit memastikan kredit tahun ini bisa (tumbuh) 10-12 persen,” ujar Perry.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Perry bahkan memproyeksikan, pembiayaan dan kredit oleh perbankan memiliki potensi di atas 12 persen sepanjang tetap prudent. Untuk itu, dia memastikan, BI juga akan mendukung dengan insentif.

Dia menambahkan, BI juga akan mendorong inklusi ekonomi dan keuangan UMKM. Begitu juga dengan keuangan syariah dan ekonomi hijau serta hilirisasi dengan didorong beberapa kebijakan lain. Perry mengingatkan, tahun ini tetap harus waspada karena kondisi ekonomi global masih bergejolak.

Berita Lainnya:
Bank Indonesia Gandeng Ulama Perkuat Ekonomi Syariah di Aceh

“Dengan keyakinan kita, mari kita optimistis. BI memperkirakan 2023 ini pertumbuhan bisa 4,5 sampai 5,3 persen. Kemungkinan sekitar 4,9 persen bisa saja, konsumsi cepat bisa mengarah ke lima persen,” tutur Perry.

Perry juga memastikan dengan kebijakan kenaikan suku bunga saat ini maka inflasi pada semester I 2023 dapat ditekan di bawah empat persen. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi