Jumat, 19/04/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Heartburn Bisa Jadi Tanda Kanker, Seperti Apa Rasanya?

ADVERTISEMENTS

Waspadai jika heartburn muncul disertai gejala lain.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Pernah merasakan nyeri di bagian dada? Kemungkinan itu akibat heartburn, suatu sensasi panas seperti terbakar di dada dan tenggorokan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perasaan tidak menyenangkan dan sering kali menyakitkan itu biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam beberapa kasus, keluhan tersebut bisa menjadi gejala kanker ovarium.

ADVERTISEMENTS

Kanker ovarium termasuk salah satu jenis kanker paling umum pada perempuan. Sering kali, kondisi itu terlambat didiagnosis hingga peluang bertahan hidup menjadi tipis.

Berita Lainnya:
Mengenal Kemoterapi Preventif yang Dijalani Kate Middleton

Itu terjadi karena gejala kanker ovarium tidak begitu jelas. Gejalanya mulai dari sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan kembung.

Sebuah studi baru menemukan penderita kanker ovarium yang tidak terdiagnosis tampak membeli obat gangguan pencernaan dalam jumlah yang meningkat untuk meringankan gejala mereka. Penulis studi dr James Flanagan dari Imperial College London, Inggris menjelaskan gejala kanker yang cukup umum.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dengan menggunakan data belanja, penelitian menemukan peningkatan nyata dalam pembelian obat nyeri dan gangguan pencernaan di antara perempuan dengan kanker ovarium hingga delapan bulan sebelum diagnosis. Itu dibandingkan dengan perempuan tanpa kanker ovarium.

Berita Lainnya:
Dinkes DKI Belum Sebar Nyamuk Wolbachia di Jakbar, Ini Alasannya

Bagi sebagian perempuan, itu bisa menjadi tanda pertama dari sesuatu yang lebih serius. “Kami berharap penelitian ini dapat mengarah pada gejala yang terdeteksi lebih awal dan meningkatkan pilihan pasien untuk pengobatan,” kata dr James, dikutip dari The Sun, Senin (30/1/2023).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi