Sabtu, 20/04/2024 - 10:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kemenkes: Kasus Penyakit Kusta Kebanyakan Terjadi di Papua dan Maluku

ADVERTISEMENTS

Penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Kebanyakan kasus ini terjadi di daerah bagian timur seperti Papua dan Maluku.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Menurut WHO, Ada 20 Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit yand diabaikan. Namun, di Indonesia ada delapan yaitu kusta, frambusia, filariasis, schistosomiasis dan kecacinga. Saya akan fokus menjelaskan dua NTDs dahulu yaitu kusta dan filariasis,” katanya saat konferensi pers NTDs Day di Kemenkes, Jakarta Selatan pada Senin (30/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kasus DBD di Indonesia Naik Dua Kali Lipat Dibandingkan Tahun Lalu

Kemudian, ia menjelaskan Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta pada tahun 2021. Eliminasi kusta tingkat provinsi pada tahun 2019 dan tingkat kabupaten/kota pada tahun 2024 dengan indikator eliminasi kusta yaitu angka prevalensi kurang dari 1/10 ribu penduduk.

“Saat ini terdapat 11 kabupaten/kota yang masih terdapat adanya kasus kusta. Sebagian besar di daerah timur seperti Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua,” kata dia.

Ia menambahkan susah sekali mencari tenaga kesehatan yang ingin membantu masyarakat terhadap penyakit kusta. Sehingga penyakit ini pun masih tersebar di masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Honda Umumkan Presiden Direktur Baru Shugo Watanabe Gantikan Kataro Shimizu

“Nakes yang tangani penyakit kusta susah. Kita juga kekurangan SDM gitu ya. Karena memang jarang yang mau,” kata dia.

Lalu, saat ini program pengobatan kusta dengan Multi Drug Therapy (MDT). Tujuan MDT ini untuk memutuskan rantai penularan, mencegah resistensi obat, memperpendek masa pengobatan, meningkatkan keteraturan berobat dan mencegah terjadinya cacat atau cacat berlanjut.

“Penyakit kusta dapat dicegah dengan penemuan dan pengobatan kasus kusta secara dini serta pemberian obat pencegahan kusta pada kontak penderita kusta,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi