Kamis, 18/04/2024 - 14:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

KPAI Ingatkan Orang Tua! Ada Modus Kejahatan Berjejaring dalam Penculikan Anak

ADVERTISEMENTS

Alasan faktor ekonomi dan dijadikan manusia gerobak jadi alasan penculikan anak

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merespons berbagai info tentang penculikan di beberapa tempat. Apalagi isu penculikan anak telah membuat banyak orang tua menjadi khawatir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyampaikan, kasus penculikan anak harus secara holistik. Sebab dari setiap kasusnya, penculikan anak bukanlah kasus yang berdiri sendiri. 

ADVERTISEMENTS

“Ada modus kejahatan berjejaring, agar pelaku tidak mudah diendus penegak hukum,” kata Jasra kepada Republika, Selasa (31/1/2023). 

Jasra menyebut ada berbagai penyebab anak diculik dari laporan yang masuk ke KPAI. Seperti perebutan kuasa asuh anak yang melibatkan lapisan keluarga besar, alasan faktor ekonomi berbagai sebab sehingga anak menjadi jaminan, menculik anak karena pusaran konflik orang dewasa, dibawa orang yang dikenal atau terdekat karena alasan tertentu.

Berita Lainnya:
Pemkab Ini Anggarkan Rp 23 Miliar untuk Bayar THR ASN

“Bisa juga untuk kegiatan belas kasih seperti anak anak yang dibawa manusia gerobak dan mengemis,” ujar Jasra. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jasra menekankan, penculikan anak membawa trauma panjang bagi orang orang terdekat. Meski ada beberapa yang bisa kembali ke pelukan orang tuanya tetapi dengan kondisi trauma yang panjang.

“Ada juga situasi khusus yang harus dihadapi keluarga ketika anak-anak dikembalikan,” ujar Jasra. 

Karena itu, KPAI mengingatkan pentingnya lingkungan ramah anak yang menyertakan pengawasan bersama. Sebab perlindungan anak dalam sebuah keluarga, lingkungan dan masyarakat tidak bisa meninggalkan peran satu orang pun di sekitar anak. KPAI mengajak lebih banyak masyarakat memperhatian kondisi anak dan lingkungannya.

“Sekecil apapun peran masyarakat dalam ikut mengawasi bersama menjadi bagian dalam meningkatkan perlindungan anak dari lingkungan terdekat,” sebut Jasra. 

KPAI juga mengusulkan seksi perlindungan anak di tingkat RT RW. KPAI menekankan pentingnya peran RT RW untuk ikut membantu peran perlindungan anak di lingkungannya. 

Berita Lainnya:
Kasus Penyiksaan Anak Selebgram Emy Aghnia, KPAI Soroti Yayasan Penyalur Pengasuh

“RT RW juga memiliki peran menghidupkan peran pelopor dan pelapor, karena ini faktor utama menghindari potensi penculikan sejak awal, karena kita tahu anak anak tidak bisa membela dirinya sendiri,” ujar Jasra. 

Jasra berharap tidak ada lagi kasus penculikan anak di Indonesia “Semoga semakin banyak ruang aman untuk anak, baik di rumah, keluarga, lingkungan, masyarakat maupun kehidupan media sosial mereka,” harap Jasra.

Isu penculikan anak di bawah umur di Jakarta dan beberapa daerah yang beredar di media sosial telah meresahkan masyarakat. Dalam foto yang beredar di media sosial dinarasikan target korban penculikan merupakan anak-anak dengan rentang usia 1-12 tahun. Pihak kepolisian memastikan, pesan berantai isu penculikan anak itu kabar bohong atau hoaks.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi