Kamis, 25/04/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

OKI Kecam Larangan Perempuan Afghanistan Ikut Ujian Universitas

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Afghanistan diminta cabut larangan ujian masuk universitas bagi perempuan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JEDDAH — Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendesak pemerintah Afghanistan mencabut larangan ujian masuk universitas bagi perempuan. Dekrit terbaru ini dinilai semakin memperketat pembatasan akses anak perempuan dan perempuan ke pendidikan dan pekerjaan umum.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Larangan itu dikeluarkan tak lama setelah komite eksekutif OKI mengadakan pertemuan luar biasa pada 11 Januari. Agenda tersebut membahas tentang erkembangan terkini dan situasi kemanusiaan di Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Komunike terakhir dari pertemuan tersebut meminta pihak berwenang Afghanistan untuk berusaha membuka kembali sekolah dan universitas bagi anak perempuan. Mereka juga diharap dapat mendaftar di semua tingkat pendidikan dan spesialisasi yang dibutuhkan oleh rakyat Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Metode yang Dilakukan Pada Sidang Isbat untuk Menentukan 1 Syawal

Dilansir di Arab News, Selasa (31/1/2023), OKI mendesak pemerintah Afghanistan  mempertimbangkan kembali keputusan ini dan keputusan lain sebelumnya, yang katanya akan memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Bulan lalu, OKI juga menyuarakan keprihatinannya atas ancaman terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan. Hal ini menyusul keputusan kepemimpinan Taliban melarang perempuan bekerja di organisasi nonpemerintah nasional dan internasional.

Dalam perintah yang dikeluarkan pada 24 Desember 2022, Kementerian Ekonomi di Kabul memerintahkan semua LSM nasional dan internasional menangguhkan pekerjaan pegawai perempuan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Keputusan itu diambil menyusul kebijakan diskriminatif lain beberapa hari sebelumnya, yang melarang perempuan dan gadis Afghanistan belajar di universitas.

Berita Lainnya:
Dampak Penyakit Dengki dan Obatnya

Sekretaris Jenderal OKI, Hissein Brahim Taha, mengatakan langkah ini mencerminkan kebijakan yang disengaja oleh kepemimpinan de facto, untuk lebih membatasi hak-hak perempuan Afghanistan.

“Keputusan yang membingungkan ini tidak hanya akan menghilangkan sumber penghasilan perempuan Afghanistan untuk diri mereka sendiri dan keluarga, tetapi juga secara serius mempengaruhi operasi kemanusiaan dan bantuan di Afghanistan,” ucap dia.

Taha juga mengecam larangan perempuan belajar di universitas. Langkah ini dinilai akan sangat merusak kredibilitas pemerintah, karena sama menyangkal hak dasar perempuan dan perempuan Afghanistan untuk pendidikan, pekerjaan dan keadilan sosial.  

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2241846/saudi-arabia

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi