Rabu, 24/04/2024 - 14:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Terbukti Resilien, Pasar Saham Domestik Bukukan Kinerja Terbaik di Kawasan

ADVERTISEMENTS

Penghimpunan dana di pasar modal per Desember 2022 mencapai Rp 267,73 triliun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pasar saham domestik berhasil menunjukkan resiliensinya di tengah tekanan sentimen global. Sepanjang 2022, pasar saham domestik masih mampu menguat 4,09 persen (ytd) ke level 6.850,62.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan Indonesia termasuk salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di kawasan. “Hal ini ditunjang dengan net buy nonresiden di pasar saham Rp 60,60 triliun (ytd) di tengah volatilitas pasar keuangan global,” kata Mahendra, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
BUMN Indra Karya Raih The Best SOE dengan Aset Rp 500 Miliar

Secara umum, penghimpunan dana di pasar modal per Desember 2022 mencapai Rp 267,73 triliun. Dari sisi supply, terdapat 71 emiten baru yang melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal dan mencatatkan rekor terbanyak serta termasuk tertinggi di kawasan.

ADVERTISEMENTS

Sejalan dengan kinerja di pasar modal, OJK mencatat Industri perasuransian berhasil meningkatkan penghimpunan premi hingga Rp 27,63 triliun pada Desember 2022 dengan premi Asuransi Jiwa bertambah Rp 16,41 triliun dan Asuransi Umum bertambah Rp 11,22 triliun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum tercatat tetap kuat dengan Risk-Based Capital (RBC) masing-masing di level 484,22 persen dan 326,99 persen.

Berita Lainnya:
Pertamina Jamin Kebutuhan BBM Saat World Water Forum di Bali Terpenuhi

“Dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah meningkatnya risiko eksternal, OJK akan proaktif memperkuat kebijakan prudensial di sektor jasa keuangan dalam menjaga stabilitas industri jasa keuangan,” kata Mahendra.

OJK mengatakan akan terus memperkuat kebijakan yang antisipatif dan terukur melalui peningkatan infrastruktur, pengawasan, dan tata kelola di sektor keuangan, serta pelindungan konsumen.

Semua itu dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan, memperkuat ketahanan industri jasa keuangan dan meningkatkan dukungan sektor keuangan dalam pemulihan perekonomian nasional.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi