Kamis, 25/04/2024 - 15:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

80 Kota Mengalami Inflasi, Gunungsitoli Paling Tinggi

ADVERTISEMENTS

Inflasi di Gunungsitoli mencapai 1,87 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA —  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Januari 2023 mencapai 0,34 persen dibandingkan Desember 2022. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan sebanyak 80 kota mengalami inflasi pada periode tersebut, tertinggi terjadi di Sumatra yaitu di Kota Gunungsitoli.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Inflasi tertinggi di Gunungsitoli hingga 1,87 persen dan deflasi terdalam di Sumatra terjadi di Batam mencapai 0,26 persen,” kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

Selanjutnya di Pulau Jawa, BPS mencatat semua kota mengalami inflasi dan tertinggi di Cirebon mencapai 1,17 persen. Lalu di Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang mencapai 0,45 persen dan deflasi terdalam terjadi di Tanjung Selor hingga 0,04 persen.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu di Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Luwuk mencapai 0,74 persen dan deflasi terdalam di Kota Baubau mencapai 0,44 persen. Lalu di Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Sorong mencapai 0,96 persen dan deflasi terdalam terjadi di Timika mencapai 0,60 persen. Sementara di Bali Nusra, inflasi tertinggi terjadi di Waingapu mencapai 1,16 persen dan deflasi terdalam di Bima mencapai 0,09 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Konflik Iran dan Israel Berpotensi Ganggu Pasokan Minyak, Ini Dampaknya untuk Indonesia

Margo menyebut, inflasi tertinggi di Gunungsitoli, penyumbang utamanya dikarenakan beras. “Beras memberikan andil hingga 0,51 persen pada inflasi di Gunungsitoli dan cabai merah 0,38 persen serta angkutan udara 0,28 persen,” ungkap Margo.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi