Sabtu, 20/04/2024 - 09:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonomi Pulih Lintas Sektor dan Wilayah Dorong Penurnan Pengangguran

ADVERTISEMENTS

Tingkat pengangguran turun ke level 5,86 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemulihan ekonomi Indonesia tidak hanya terjadi di lintas sektor, tapi juga lintas wilayah. Misalnya, Bali yang sektor pariwisatanya mulai pulih, setelah sebelumnya terdampak pandemi Covid-19 sangat dalam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Juga wilayah Sumatera yang cukup rentan. Semua sektor ini sedang pulih, Anda lihat dari tadinya sudah jatuh ke bawah mulai pulih, begitu pula transportasi yang turut terkena pukulan pandemi,” ujarnya dalam Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (1/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Ia melanjutkan, saat pandemi restoran terkena pukulan paling keras, namun sekarang atau pada 2022 sudah tumbuh dua angka. Dirinya mengatakan, pemulihan berbagai sektor dan wilayah tersebut mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga tingkat pengangguran berkurang.

Berita Lainnya:
Pencemaran Limbah Industri Sebabkan Tingginya Kadar Bromat dalam AMDK

“Setelah tingkat pengangguran di tujuh persen, sekarang di bawah enam persen, yaitu di 5,86 persen. Maka pertumbuhan tersebut menyediakan lebih banyak peluang buat kita guna melanjutkan penurunan kemiskinan, setelah mengalami tingkat kemiskinan di 10,19 persen, sekarang di bawah 10 persen,” tutur Sri Mulyani.

Dirinya optimis, tahun ini Indonesia akan bisa melalui berbagai tantangan global. Itu didukung oleh kondisi fiskal yang sehat untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kebijakan fiskal 2023 selanjutnya, kata dia, bertujuan memberikan landasan yang kokoh bagi perekonomian. Di antaranya melalui defisit yang adaptif pada pemulihan ekonomi yang berkelanjutan serta menghadapi ketidakpastian global.

Berita Lainnya:
Soal Harga Gas Khusus Industri, Sri Mulyani Utamakan Kesehatan APBN

“Adanya pelemahan ekonomi global mungkin tidak separah yang diperkirakan, tetapi tetap. Pelemahan ini akan berlanjut sampai kuartal pertama 2023 atau bahkan lebih panjang sampai paruh pertama 2023, tapi ini mungkin akan lebih baik menyediakan optimisme,” jelas dia.

Maksudnya, sambung Sri Mulyani, tekanan yang datang dari respon kebijakan moneter ini mulai melambat. Dengan begitu memberikan harapan baru pada 2023, setidaknya pada semester kedua 2023, bakal terlihat kinerja positif, yaitu menurunnya inflasi, harga mulai stabil, serta tekanan harga mulai menurun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi