Ganti Seprai 1x Sepekan, Jangan Sampai Hal Mengerikan dan Menjijikkan Ini Terjadi

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Begitu sel-sel kulit menumpuk di seprai, tungau debu mencari cara untuk memakannya.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Mengganti seprai tempat tidur sebaiknya dilakukan setiap pekan. Meski sepele, tugas rumah ini terbilang penting. Sebab, jika diabaikan, amat berpotensi menyebabkan segudang masalah kesehatan pada diri maupun keluarga.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Menurut WebMD, setiap harinya kulit melepaskan sekitar 500 juta sel. Saat seseorang tidur, sebagian dari jumlah itu berpotensi berpindah ke seprai. Begitu sel-sel kulit menumpuk di seprai, tungau debu mencari cara untuk memakannya.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Pemberian makan tungau debu yang tak terhitung jumlahnya ini (belum termasuk kotorannya) terjadi di seprai. Itulah yang dapat menyebabkan eksim, dermatitis kontak, alergi, dan bahkan asma apabila tidak rutin mengganti seprai.

ADVERTISEMENTS

Namun, bukan hanya tungau debu yang menimbulkan masalah. Hal lain yang menumpuk di seprai kotor termasuk bakteri, jamur, dan polutan lingkungan seperti serbuk sari. Jika memiliki hewan peliharaan, bakteri dan bulunya bisa mengendap di seprai.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Begitu pula jika Anda atau anggota keluarga lain di rumah merokok, partikelnya juga akan bersarang di seprai. Jelas bahwa seprai kotor tidak hanya menjijikkan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan.

ADVETISEMENTS

“Selain menarik bakteri, seprai kotor bergesekan dengan kulit Anda saat Anda tidur, dan gesekan itu dapat menyebabkan iritasi kulit,” kata dokter kulit Joshua Zeichner, dikutip dari laman The List, Rabu (1/2/2023).

Selain seprai, sarung bantal dan sarung guling perlu ikut diganti secara berkala. Minyak yang tertinggal di sarung bantal dapat menyebabkan timbulnya jerawat, sementara keringat bercampur jamur dan bakteri juga menjadi sumber masalah.

Tempat tidur yang kotor juga dapat menyebabkan infeksi, termasuk gatal di selangkangan, yang memengaruhi alat kelamin, paha, dan pantat. Seseorang juga rentan terinfeksi bakteri staphylococcus aureus yang kebal methicillin.

Dengan semua bahaya tersebut, kebanyakan orang ternyata belum memiliki kebiasaan mengganti seprai secara teratur. Survei Insider pada pria lajang usia 18-24 tahun menemukan bahwa rata-rata responden hanya mengganti seprai empat kali setahun.

Para ahli sepakat bahwa idealnya seprai diganti minimal sepekan sekali. Bahkan, seprai harus diganti lebih sering ketika Anda atau pasangan sakit atau memiliki luka terbuka, infeksi, atau lesi. Begitu pula jika memiliki alergi yang parah atau membiarkan hewan peliharaan tidur di kamar.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version