Kamis, 25/04/2024 - 16:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Hotel di Yogyakarta pada Akhir 2022 Paling Ramai Dihuni

ADVERTISEMENTS

Tingkat Penghunian Kamar di Yogyakarta mencapai 72,87 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Desember 2022 mencapai 56,90 persen. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan TPK tertinggi tercatat di Yogyakarta hingga 72,87 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“TPK di Yogyakarta paling tinggi karena libur sekolah dan tahun baru. Yogyakarta juga menjadi kunjungan favorit wisatawan domestik,” kata Margo dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Lalu selanjutnya diikuti oleh TPK di Kalimantan Timur dan Kepulauan Riau, masing-masing sebesar 67,52 persen dan 62,53 persen. Sementara itu, TPK terendah tercatat di Sulawesi Barat sebesar 29,92 persen.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

TPK hotel klasifikasi bintang pada Desember 2022 juga naik 2,49 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan TPK tertinggi tercatat di Kepulauan Riau sebesar 16,86 poin, diikuti di Yogyakarta dan Bengkulu masing-masing sebesar 7,92 poin dan 6,32 poin. Sementara itu, Sulawesi Utara mencatat kenaikan terendah sebesar 0,25 poin.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Margo menambahkan, rata-rata lama menginap di hotel bintang tercatat selama 1,62 hari. “Lama menginapnya kurang lebih di bawah dua hari. Naik 0,01 poin dibandingkan Desember 2021 dan turun 0,08 poin dibandingkan November 2021,” jelas Margo.

Berita Lainnya:
Microsoft Disebut Siapkan Investasi Lebih dari Rp 14 Triliun di Indonesia.

Meskipun begitu, Margo menyebut capaian tersebut masih berbeda jauh dibandingkan TPK sebelum pandemi. Meskipun begitu, Margo mengatakan angka tersebut menunjukan tren positif.

“Sejalan dengan perkembangan wisatawan mancanegara, meskipun belum kembali seperti sebelum pandemi, tren wisman dan TPK yang positif ini menunjukan ekonomi 2022 dan 2023 bisa diharapkan pemulihan ekonomi tetap terjaga,” ungkap Margo.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi