Rabu, 24/04/2024 - 10:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Kapsul Radioaktif yang Gegerkan Australia Berhasil Ditemukan

ADVERTISEMENTS

Kapsul seukuran kacang ditemukan di selatan kota pertambangan Newman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 PERTH — Pihak berwenang di Australia Barat menemukan kapsul radioaktif kecil pada Rabu (1/2/2023). Para pejabat mengatakan, kapsul seukuran kacang ditemukan di selatan kota pertambangan Newman di Great Northern Highway.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Benda itu terdeteksi oleh kendaraan pencari yang melaju dengan kecepatan 70 kilometer per jam ketika peralatan spesialis mengambil radiasi yang dipancarkan dari kapsul itu. Peralatan pencarian portabel kemudian digunakan untuk menemukannya dua meter dari pinggir jalan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Ini adalah hasil yang luar biasa … mereka benar-benar menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Menteri Layanan Darurat Australia Stephen Dawson.

ADVERTISEMENTS

Kepala Petugas Kesehatan Andy Robertson mengatakan, kapsul itu tampaknya tidak bergerak dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Radioaktif ini meski kecil mengandung sumber keramik cesium 137 yang biasa digunakan dalam alat pengukur radiasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Jumlah tersebut memancarkan radiasi dalam jumlah berbahaya setara dengan menerima 10 sinar-X dalam satu jam. Ini dapat menyebabkan kulit terbakar dan kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan kanker.

Berita Lainnya:
Ancaman Korut akan Jadi Isu Pertemuan Biden dan Kishida

Tim pencari telah menghabiskan enam hari menjelajahi seluruh jalan raya. Kapsul itu berukuran 8 milimeter kali 6 milimeter dan orang-orang telah diperingatkan bahwa kapsul itu tanpa sadar dapat tersangkut di ban mobil mereka.

Investigasi pemerintah telah diluncurkan untuk menguak penyebab kapsul itu jatuh dari truk dan sebuah laporan akan diberikan kepada menteri kesehatan.

Robertson mengatakan penyelidikan atas kecelakaan itu dapat mengarah pada penuntutan. “Kami memiliki kemampuan untuk menuntut di bawah Undang-Undang Keselamatan Radiasi dan kami pasti akan melihat penuntutan tersebut, dan kami telah melakukannya di masa lalu,” katanya.

Sedangkan Dawson mengatakan, pemerintah negara bagian sedang meninjau hukuman di bawah Undang-Undang Keselamatan Radiasi. Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan, denda 1.000 dolar Australia adalah hukuman maksimum yang tidak memadai untuk kesalahan penanganan bahan radioaktif. “Seharusnya tidak hilang, itu yang pertama. Dan kedua, ya tentu saja angka itu sangat rendah,” katanya.

Berita Lainnya:
Ukraina Pertimbangkan Terima Bantuan Tanpa Bunga dari AS ala Donald Trump

Pejabat pertahanan sedang memverifikasi identifikasi kapsul yang telah ditempatkan ke dalam wadah timah untuk keamanan. Itu akan disimpan di lokasi yang aman di Newman sebelum diangkut ke fasilitas kesehatan di kota Perth.

Kapsul ini hilang saat diangkut antara lokasi tambang gurun dan Perth pada 10 Januari. Truk yang mengangkut kapsul tiba di depot Perth pada 16 Januari. Layanan darurat diberitahu tentang kapsul yang hilang pada 25 Januari.

Kepala eksekutif raksasa pertambangan Rio Tinto Iron Ore Simon Trott telah meminta maaf atas insiden tersebut dan menyatakan terima kasih atas penemuan tersebut. “Pemulihan yang sangat luar biasa ketika Anda memikirkan jarak yang terlibat, dan juga keterpencilan medan, dan saya pikir itu benar-benar menunjukkan keuletan semua orang yang terlibat dalam pencarian,” kata Trott.

“Fakta sederhananya adalah perangkat ini seharusnya tidak pernah hilang. Kami menyesal telah terjadi dan kami menyesal atas kekhawatiran yang ditimbulkan dalam komunitas Australia Barat,” ujar Trott.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi