Rabu, 24/04/2024 - 00:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Akui Ada Mafia, Bulog Malah Sebut tak Semua Harus Dihukum Pidana

ADVERTISEMENTS

Bulog akui beras bansos dikuasai oleh mafia-mafia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Direktur Utama Bulog, Budi Waseso menyebut penangkapan terhadap para oknum atau mafia beras tak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Satgas Pangan agar praktik-praktik mafia yang bisa membuat kenaikan harga bisa dicegah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Lelaki yang akrab disapa Buwas itu menuturkan, penindakan para mafia oleh Satgas Pangan bisa secara persuasif. Yang terpenting, mereka memahami aturan tata niaga hukum yang berlaku di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Percuma ditangkap, ditahan, tapi tidak selesaikan persoalan. Malah mungkin (masalahnya) berkembang,” kata Buwas dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bos Freeport Temui Jokowi, Apa yang Dibahas?

Ia mengungkapkan para oknum mafia selalu muncul pada situasi tertentu yang bisa menjadi celah untuk mengeruk keuntungan. Seperti ketika ada program bantuan beras PPKM akibat pandemi Covid-19 kepada masyarakat kurang mampu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Beras bansos itu juga dikuasai oleh mafia-mafia, itu terbukti ada permainan tapi berhubungan dengan mafia besar. Akhirnya kena dan sudah dihukum,” katanya.

Teranyar, isu mafia beras kembali mencuat di saat harga beras yang tak kunjung turun meski operasi pasar dan beras impor masuk ke Indonesia sejak akhir tahun lalu.

Berita Lainnya:
Wagub Kalteng Salurkan Beras Subsidi pada Pasar Murah

Dalam konferensi pers yang digelar pada 20 Januari 2023 lalu, Buwas menyebut para mafia itu merupakan pedagang besar yang menyalurkan beras Bulog kepada para pedagang eceran. Meski Bulog menjual dengan harga Rp 8.300 per kg, mereka menjual kepada pengecer dengan harga tinggi bahkan di atas HET Rp 9.450 per kg.

Alhasil, sebesar apapun beras Bulog yang digelontorkan dalam operasi pasar, harga beras tak kunjung turun.

“Untuk ini sudah ditangani tapi nanti diluhat. Ini perlu ditindaklanjuti secara hukum atau persuasif. Yang penting itu selesai urusannya,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi