Sabtu, 20/04/2024 - 03:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kenaikan PMI Manufaktur Indonesia Tunjukkan Daya Tahan Ekonomi Nasional

ADVERTISEMENTS

PMI manufaktur Indonesia lampaui Malaysia, Vietnam, Korsel, Taiwan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan, sektor manufaktur nasional konsisten ekspansif selama 17 bulan berturut-turut di tengah dinamika perekonomian dunia. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Januari 2023 tercatat naik menjadi 51,3 dari Desember 2022 sebesar 50,9.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dikatakan, Indonesia harus tetap opt­imis dengan menjaga sisi permintaan, serta melakukan tindak lanjut hilirisasi dan pengembangan ekosistem di sektor manufaktur.

ADVERTISEMENTS

“Sektor manufaktur yang tetap berada di zona ekspansi menunjukkan daya tahan perekonomian Indonesia di tengah gejolak global dan perlambatan manufaktur yang terjadi di berbagai negara,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam rilisnya, Kamis (2/2/2023).

Berita Lainnya:
Pemerintah Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp 60 Juta per Hektare

PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2023 mampu melampaui Malaysia 46,5, Vietnam 47,4, Korea Selatan 48,5, Taiwan 44,3, dan Amerika Serikat 46,8. Sementara, tren ekspansif pada Januari 2023 juga ditunjukkan beberapa negara lain di kawasan ASEAN yaitu Filipina 53,5 dan Thailand 54,5.

“Output dan permintaan baru di Indonesia mengalami pertumbuhan tercepat dalam tiga bulan terakhir. Itu karena permintaan dalam negeri yang tetap kuat,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Walau permintaan dari sisi ekspor masih agak tertahan, kata dia, namun peningkatan permintaan domestik mampu mendorong perusahaan meningkatkan aktivitas pembelian barang input. Secara keseluruhan, optimisme pelaku usaha di awal tahun 2023 ini meningkat dibandingkan akhir tahun lalu.

Berita Lainnya:
Mendag: Aturan Barang Kiriman PMI tak Lagi Masuk Permendag 36

Hal tersebut, lanjutnya, tercermin dari peningkatan stok barang input. Selain itu, harga barang input mengalami penurunan walaupun disrupsi pasokan masih terjadi.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan mengatakan, PMI manufaktur Indonesia pada awal tahun ini menunjukkan menunjukkan perbaikan. Tercatat, baik output maupun permintaan baru mengalami kenaikan pada Januari 2023 pada laju tercepat selama tiga bulan dengan pertumbuhan secara fraksional lebih baik dari segi penjualan.

“Ekspansi produk diperkuat oleh penjualan yang lebih baik. Ini merupakan pertanda positif untuk sektor,” ujar dia dalam keterangan resmi S&P Global.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi