Kamis, 25/04/2024 - 12:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Berjanji Pukul Mundur Pasukan Ukraina

ADVERTISEMENTS

Rusia akan dorong pasukan Ukraina menjauhi perbatasan untuk ciptakan zona pertahanan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, pasukan Rusia akan merespons pengiriman senjata jarak jauh Barat ke Ukraina. Caranya dengan mendorong pasukan Ukraina menjauh dari perbatasannya untuk menciptakan zona pertahanan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam wawancara di stasiun televisi negara, Lavrov mengatakan, semua orang ingin konflik di Ukraina yang Moskow sebut “operasi militer khusus” berakhir. Tapi dukungan negara-negara Barat pada Ukraina memainkan peran penting pada pendekatan Rusia dalam operasinya di sana.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Beijing: Asia Tenggara Penting untuk China

Dua pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Washington mempersiapkan paket militer baru senilai 2,2 miliar dolar AS. Diperkirakan roket jarak jauh masuk dalam paket bantuan tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Saat ini kami sedang mendorong pasukan artileri Ukraina sampai jarak yang tidak menimbulkan ancaman pada wilayah kami,” kata Lavrov, Kamis (2/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Senjata dengan jangkauan yang lebih jauh dipasok ke rezim Kiev, semakin jauh kami mendorong mereka menjauh dari wilayah menjadi bagian dari negara kami,” tambahnya.

Roket-roket jarak jauh memberi Ukraina menggelar serangan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia. Kiev berencana merebut kembali semua wilayahnya yang diduduki termasuk Krimea.

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran

Pada Rabu (1/2/2023) Kremlin mengatakan roket-roket semacam itu meningkatkan ketegangan tapi tidak mengubah arah konflik.

Pada Februari tahun lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan puluhan ribu pasukan Rusia ke Ukraina. Ia mengatakan operasi itu diperlukan untuk melindungi keamanan Rusia dan membela diri dari upaya Barat menahan dan melemahkan Moskow.

Ukraina dan Barat menuduh Rusia menggelar perang ilegal yang bertujuan memperluas wilayahnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi