Jumat, 26/04/2024 - 04:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sentuhan Lembut Seorang Sufi yang Bikin Pendosa Pingsan

ADVERTISEMENTS

Sufi itu bernama Bisyr al-Harits al-Hafi yang menghabiskan waktu hidupnya untuk zikir

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA —  Seorang sufi biasa diketahui banyak menghabiskan waktu berzikir, beribadah, dan bermunajat kepada Allah dalam uzlah-nya. Tapi kali ini, ada seorang sufi yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar dengan cara yang unik. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah kisahnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Suatu hari ada lelaki membawa pisau tajam menyeret paksa seorang wanita. Wanita itu menjerit ketakutan. Ada orang yang menyaksikan peristiwa itu, tapi mereka tak berani menolong si wanita, karena takut berbaku hantam dan dihujam pisau oleh si pria tadi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Si pria terus menyeret wanita tadi. Kemudian hal itu dilihat oleh seorang sufi bernama Bisyr al-Harits al-Hafi. Sufi tadi mendekati si pria penyeret wanita tadi. Kemudian Bisyr menepuk bahu si penyeret wanita dengan lemah lembut. Entah bagaimana, pria itu mendadak pingsan. Karena si pria penyeret tak sadarkan diri, maka selamatlah si wanita, pergi cepat sejauh mungkin.

ADVERTISEMENTS

Beberapa saat kemudian, lelaki si penyeret itu tersadar. Dia ditanya oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. “Apa yang engkau alami?” kemudian dijawab olehnya, bahwa dia tak mengetahui apa-apa. Kemudian terdiam.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Beberapa saat kemudian dia mulai teringat. Ada pria yang mencolek punggungnya sambil berbisik, “Sesungguhnya Allah pasti melihat dan mengetahui perbuatan dosa yang engkau lakukan saat ini.”

Mendengar perkataan itu, tiba-tiba badannya merinding, menjadi lemas, hingga akhirnya pingsan. “Aku tak kenal siapa dia.”

Berita Lainnya:
Tips Menghindari Sikap Hasad

Lalu orang-orang di sekitarnya memberitahu si lelaki penyeret wanita, bahwa orang yang menyentuh punggungnya tadi adalah Bisyr al-Harits al-Hafi.

Kisah ini diriwayatkan oleh Al-fath ibn Syakhaf dan ditulis oleh Hujjatul Islam Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin

Siapa itu Bisyr al-Hafi?

Dia adalah kekasih Allah, waliyyullah asal Merv, sebuah daerah yang kini masuk negara Iran. Sosok yang berpegang teguh kepada ahlus Sunnah wal jamaah itu pada mulanya hidup berfoya – foya, penuh dengan cinta dunia.

Suatu ketika dia berjalan kaki. Kemudian menemukan sobekan kertas bertuliskan bismillahirrahmanirrahim. Ungkapan yang sering kita baca sehari-hari. Ayat pertama Surah al-fatihah. Entah kenapa, dia tersentuh dengan tulisan itu. Kemudian dia bersihkan kertas bertuliskan basmalah tadi. Lalu dia teteskan wewangian, dan disimpannya dengan baik. Setelah itu dia beraktivitas seperti biasa.

Di tempat lain, ada kekasih Allah yang khusyu beribadah. Dalam uzlahnya, dia banyak menghabiskan waktu memasrahkan diri kepada Allah sampai lelah, dan tertidur. Dalam tidurnya, dia bermimpi mendengarkan suara, sampaikan hal ini kepas Bisyr, “Engkau telah mengharumkan nama-Ku, maka Aku pun telah mengharumkan dirimu. Engkau telah memuliakan nama-Ku, maka Aku pun telah memuliakan dirimu. Engkau telah menyucikan nama-Ku, maka Aku pun telah mensucikan dirimu. Demi kebesaran-Ku, niscaya Ku-harumkan namamu, baik di dunia maupun di akhirat nanti.”

Terbangun dari tidur, waliyyullah itu menganggap mimpi tadi adalah hal biasa. Kemudian dia kembali bermunajat dan beribadah seperti biasa. Lalu pada saat lelah, dia kembali tertidur. Lalu memimpikan hal yang sama. Hal itu terus dialaminya sampai tiga kali.

Berita Lainnya:
Mengapa Masjid Al Aqsa Jadi Saksi Pertemuan Rasulullah SAW dengan Para Nabi? 

Nah, ketika terbangun dari tidur, dia membersihkan diri dan pergi mencari Bisyr. Berdasarkan info yang dia dapatkan dari orang-orang di pinggir jalan, Bisyr sedang berkumpul bersama orang-orang di suatu tempat. Maka kekasih Allah tadi berangkat ke sana.

Tiba di tempat yang dituju, kekasih Allah itu menyaksikan ada banyak orang di sana. Kemudian dia berkata, adakah yang benama Bisyr di sini. Mendengar panggilan tadi, Bisyr kemudian berdiri. Dia kemudian berkata kepada kawan-kawannya di sana, bahwa dia akan pergi dan tak kembali. Dia akan berubah tak lagi seperti Bisyr yang biasa mereka temui setiap hari.

Sejak itu Bisyr menemui si kekasih Allah. Lalu Bisyr mendengarkan kisah mimpi orang shaleh tadi. 

Bisyr kemudian banyak menghabiskan waktu bermunajat dan beribadah. Dia diketahui mempelajari hadits dan ilmu-ilmu keislaman lainnya di Baghdad. Dalam keadaannya yang dekat dengan Allah, dia berjalan kaki, dan menemukan si lelaki penyeret wanita tadi. Dan seterusnya.

Hidupnya serba pas-pasan. Bahkan dia sengaja menjadi pengemis dan hidup dengan pakaian sangat sederhana untuk membersihkan hati dan mempermainkan dunia.

Bisyr hidup pada tahun 767 masehi atau 135 tahun setelah Nabi Muhammad wafat. Namanya dan kisah hidupnya diabadikan oleh sufi Fariduddin Attar dalam Tadzkiratul Auliya.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi