Kamis, 18/04/2024 - 20:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Selain Himbara, BUMN-BUMN Lain Bakal Cetak Rekor Laba Tertinggi

ADVERTISEMENTS

BUMN target 25 persen perempuan dan 10 persen generasi milenial dalam jajaran direksi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan tren laba bersih BUMN terbesar sepanjang sejarah akan terus terjadi pada tahun ini. Arya menyebut daftar BUMN yang akan mencetak rekor laba tertinggi tak hanya terjadi pada sektor perbankan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Jadi transformasinya jalan. Ada BUMN-BUMN lain selain Himbara, belum disebut dulu karena belum audited,” ujar Arya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Arya menyampaikan kinerja BUMN konsolidasi selama tiga tahun terakhir juga telah menunjukan hasil yang positif. Arya menilai hal ini tak lepas dari keputusan Menteri BUMN Erick Thohir dalam memperbaiki struktur BUMN yang jauh lebih ramping dengan menyisakan 41 BUMN. Arya mengatakan jumlah BUMN akan terus menyusut hingga 30 BUMN.

Berita Lainnya:
Soal Perubahan Harga BBM, Ini Kata Erick Thohir

“Pak Erick sudah kasih tahu juga kalau laba bersih BUMN konsolidasi 2022 akan mencapai Rp 200 triliun. Sumbangan BUMN terhadap negara dari pajak, PNBP, dividen, lebih tinggi dari tiga tahun sebelumnya, padahal ada pandemi, perang Rusia-Ukraina,” ucap Arya.

Tak hanya itu, Arya mengatakan target 25 persen perempuan dan 10 persen generasi milenial dalam jajaran direksi BUMN juga akan terealisasi pada 2023. Hal ini menjadi terobosan dalam transformasi dari sisi sumber daya manusia (SDM).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jalan Tol Baru Ini Cetak Lonjakan Pengguna Sampai 14 Persen

Arya menyampaikan segudang aksi transformasi, dari model bisnis hingga SDM kian meningkatkan kepercayaan publik terhadap BUMN. Namun begitu, Arya menyampaikan BUMN tetap harus bersiap dalam menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi yang terjadi pada tahun ini.

“Situasi global masih belum bisa diprediksi, tapi yang menarik market Cina susah terbuka, maka kemungkinan ekspor komoditi akan berdampak ke BUMN. Kalau mereka (Cina) membuka, berarti mereka butuh pasokan, dan itu akan berdampak pada pendapatan BUMN yang berhubungan dengan ekspor ke Cina,” kata Arya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi