Sabtu, 20/04/2024 - 05:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Belajar Self Control Keuangan, Demi Masa Depan yang Tenang

ADVERTISEMENTS

Paham kebutuhan pribadi, bukan keinginan, dapat menjadi awal belajar self control.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ada Hadist yang berbunyi “Orang yang paling kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah” (HR. Muslim).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ini memberikan pemahaman bahwa memang ilmu mengendalikan diri sangatlah penting. Setiap orang yang pernah marah akan sangat paham betapa sulitnya mengendalikan diri. Tapi, bukan berarti itu hal yang mustahil. Semua bisa dipelajari kalau ada ilmunya.

ADVERTISEMENTS

Dani Kurniawan (30 tahun) menjadi salah seorang yang harus belajar dengan cara yang keras. Ia sempat terlilit utang karena minim pertimbangan dan pengetahuan.

Dani menceritakan awalnya hanya membutuhkan dana untuk keperluan mendesak dan tanpa pikir panjang ia pun berutang. “Padahal waktu itu tidak banyak butuhnya hanya sekitar Rp 1 juta,” kata Dani.

Utang itu seharusnya bisa ia hindari jika memiliki tabungan. Dana darurat adalah pos keuangan yang harus dimiliki setiap pribadi, agar tidak kelabakan saat mengalami kondisi mendesak seperti yang dihadapi Dani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menabung dana darurat adalah salah satu cara efektif dalam belajar mengendalikan diri, khususnya dari spending uang untuk barang-barang yang tidak perlu. Setiap orang bisa mulai dari memisahkan antara keinginan dan kebutuhan.

Selain itu, setiap bulannya, kamu bisa mulai disiplin budgeting dengan menyisihkan uang untuk pos tabungan dana darurat terlebih dahulu dibanding untuk pengeluaran yang kurang perlu seperti hiburan dan self reward. Jika belum menikah, dana darurat ideal yang harus dikumpulkan adalah minimal tiga kali pengeluaran rutin bulanan. Untuk yang sudah menikah, jumlahnya bisa sekitar 6-12 kali pengeluaran keluarga per bulannya karena ada tanggungan yang harus dipertimbangkan.

Berita Lainnya:
BBM Sultan, Pertamina Catat Konsumsi Pertamax Turbo Naik 104 Persen

Kamu bisa belajar menabung dana darurat di Jago Syariah di Kantong. Dengan Kantong (Pocket), kamu bisa lebih mudah memisahkan dana sesuai kebutuhan agar tidak tercampur. Bersama Jago Syariah, kamu bisa membuat hingga 40 Kantong Nabung dan Kantong Bayar.

 

Berbeda dengan Dani, Fea Safitri (30 tahun) juga mau tidak mau memenuhi kebutuhan bulanannya dengan berutang terlebih dahulu. Bukan karena kebutuhan mendesak, tapi Fea merasa kesulitan mengatur pengeluaran bulanannya, bahkan untuk sekadar membeli pulsa dan menyisihkan dana untuk kucing peliharaan.

Fea mengaku tidak mau mengganggu uang yang dimiliki setiap bulannya. Meski ia menyadari bahwa uangnya akan tetap habis juga untuk membayar utang.

“Pada dasarnya gaji memang cukup pas-pasan, ya sebenarnya sayang juga sih gaji bulanan keluarnya untuk kebutuhan bulan lalu,” katanya.

Zaman sekarang ini, kita memang harus lebih bijak dalam menggunakan uang agar tidak berutang. Dan, jangan mudah terlena dengan akses yang gampang sampai kesulitan dalam mengendalikan diri.

Berita Lainnya:
Kemenhub Pantau 51 Bandara Dalam Angkutan Udara Mudik Lebaran 2024

Pengeluaran setiap bulan memang harus diatur agar bisa terhindar dari utang tidak produktif. Pisahkan setiap pengeluaran agar bisa terkontrol jumlahnya. Bagi pendapatan bulanan berdasarkan pos-pos utama, seperti kebutuhan rutin, dana darurat, pembayaran cicilan jika punya, proteksi, investasi, hingga donasi.

Perencana keuangan dari Finansialku, Melvin Mumpuni mengatakan setiap individu memang harus mengetahui profil masing-masing. Ini penting untuk menyesuaikan kebutuhan dengan pengelolaan pendapatannya.

“Ketahui kebutuhan Anda terlebih dahulu, jika perlu pendapat profesional bisa menghubungi perencana keuangan,” katanya.

Memahami kebutuhan pribadi, dan bukan keinginan, dapat menjadi awal mula belajar mengendalikan diri. Setelah itu, perbanyak mencari ilmu dalam mengatur uang, termasuk produk-produk jasa keuangan yang saat ini banyak sekali ada di pasar.

Melvin menyarankan untuk memilih produk jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget. Tidak semua produk keuangan cocok dan harus dicoba.

“Pastikan baca syarat dan ketentuan produk sebelum menyetujui atau tanda tangan,” ucap Melvin.

Melvin menjelaskan, biasanya permasalahan utang terjadi karena pengeluaran lebih besar dari penghasilan sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Melvin menyarankan harus memperbesar penghasilan misalnya dengan melakukan pekerjaan sampingan atau side hustle.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi