Jumat, 19/04/2024 - 03:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China: Kepercayaan Politik Dengan Rusia Semakin Dalam

ADVERTISEMENTS

China mengatakan sikap saling percaya dengan Rusia semakin dalam

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

SHANGHAI — China mengatakan sikap saling percaya dengan Rusia semakin dalam setelah Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu berkunjung ke negara itu dan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada Sabtu (4/2/2023) Kementerian Luar Negeri China mengatakan Negeri Tirai Bambu bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk mewujudkan kemitraan strategis dan mempromosikan kemajuan hubungan mereka.

ADVERTISEMENTS

Tahun lalu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kemitraan strategis kedua negara di Moskow yang bertujuan menghalau pengaruh Amerika Serikat (AS). Keduanya mengatakan tidak ada bidang “terlarang” dalam kerja sama mereka.

Berita Lainnya:
Apa Isi Resolusi DK PBB Gencatan Senjata di Gaza?

Dalam pernyataan kementerian mengatakan Ma juga bertemu Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dan Sergey Vershinin dalam kunjungan pada 2 dan 3 Februari. Di pertemuan itu Ma bertukar padangan mengenai kerja sama bilateral dan multilateral serta masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.

Pernyataan ini disampaikan saat hubungan China dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas. Setelah balon udara China terbang di ruang udara AS. Washington menggambarkan balon itu sebagai alat mata-mata sementara China mengatakan balon tersebut hanya alat untuk penelitian meteorologi dan tujuan ilmiah lainnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rusia Siap Buat Perjanjian Damai dengan Ukraina, tapi Ada Syaratnya

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke China karena masalah itu.

Kementerian Luar Negeri China tidak menyinggung Ukraina dalam kunjungan Ma ke Rusia. Di mana Rusia menggelar operasi militer selama satu tahun terakhir. Beijing menahan diri dari mengecam serangan itu atau menyebutnya sebagai “invasi.”

Pada Kamis (2/2/2023) lalu Lavrov mengatakan hubungan Rusia dan China tanpa batas. Meski tidak memiliki aliansi militer resmi sifat kerja sama mereka lebih tinggi dan luas.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi