Rabu, 22/03/2023 - 03:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Israel dan Sudan Normalisasi Hubungan

Sudan mulai mengakui Israel usai perundingan yang difasilitasi AS pada 2020.

 KHARTOUM — Israel dan Sudan memfinalisasi kesepakatan untuk menormalisasi hubungan. Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan upacara penandatanganan diperkirakan digelar setelah penyerahan kekuasaan dari militer ke pemerintah sipil Sudan.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Sudan mengatakan perjanjian disepakati dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen. “(Untuk) bergerak maju menuju menormalisasi hubungan antara dua negara,” katanya.

Sudan tidak pernah mengakui Israel tapi setelah perundingan yang ditengahi pemerintah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 2020 lalu Khartoum berjanji mengambil langkah maju menuju hubungan diplomatik dengan Israel. Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko sudah menormalisasi hubungan dengan Israel dalam kesepakatan yang dikenal sebagai “Perjanjian Ibrahim.”

Kunjungan Cohen ke Khartoum merupakan kunjungan pertama pejabat pemerintah Israel yang diakui pemerintah Sudan. Meski beberapa tahun terakhir kedua negara sudah saling bertukar pejabat pemerintah.

BACAAN LAIN:
Iran-Saudi Berdamai, Upaya Penyelesaian Konflik Yaman Diintensifkan

“Selama kunjungannya yang dilakukan dengan persetujuan Amerika Serikat, kedua belah pihak memfinalisasi teks kesepakatan,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataanya, Jumat (3/2/2023).

“Upacara penandatanganan diperkirakan dilakukan setelah penyerahan kekuasaan di Sudan ke pemerintah sipil yang akan dibentuk sebagai bagian dari proses transisi di negara itu,” tambahnya.

BACAAN LAIN:
Bekas Luka Pertempuran di Falluja Irak

“Jelas kami sangat menantikan penandatangan perjanjian dan kemudian memiliki perwakilan diplomatik baik di Israel dan di Sudan,” kata juru bicara kementerian luar negeri yang ikut dalam delegasi Israel, Lior Haiat.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content