Sabtu, 20/04/2024 - 05:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf Wafat

ADVERTISEMENTS

Mantan kepala angkatan bersenjata Pakistan itu meninggal di rumah sakit di Dubai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

ISLAMABAD  — Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf mengembuskan napas terakhir, Ahad (5/2/2023). Sebelumnya, ia mesti berjuang menghadapi penyakit langka yang dideritanya, amyloidosis. Ia meninggal dalam usia 79 tahun. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Laman berita Geo News yang mengutip pihak keluarga mengungkapkan, mantan kepala angkatan bersenjata Pakistan itu meninggal di sebuah rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab. Ia mengasingkan diri di negeri tersebut sejak 2016. 

ADVERTISEMENTS

Musharraf mesti menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga pekan pada Juni tahun lalu. ‘’Ia mesti melalui fase sulit saat pemulihan tak lagi memungkinkan dan organ tubuh tak berfungsi,’’ kata pihak keluarga melalui akun Twitter resmi Musharraf seperti diberitakan media Pakistan, Dawn.

Keluarga Musharraf menyampaikan pernyataan tersebut setelah berita kematian petinggi militer Pakistan itu meninggal, beredar luas di media sosial serta diberitakan di India dan Pakistan. Juru bicara Konsulat Pakistan di Dubai, Shazia Siraj, mengonfirmasi kematian Musharraf. 

Berita Lainnya:
Israel Masih Pikir-pikir untuk Balas Serangan Iran

Dalam pernyataan lewat Twitter Ketua Senat Pakistan Sadiq Sanjrani menyampaikan duka atas kematian Musharraf.’’Semoga Allah memberkati jiwanya dan memberikan kekuatan kepada keluarganya,’’ demikian Sanjrani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Musharraf menjabat presiden sejak 2001 hingga 2008. Menurut BBC, Musharraf berhasil lolos dari sejumlah percobaan pembunuhan. Ia berada dalam posisi sulit dalam perjuangan melawan kelompok Islamis dan Barat. 

Berita Lainnya:
Israel Larang Masuk Bantuan ke Gaza Utara, Kedua Kalinya dalam Sepekan

Meski menghadapi penentangan di dalam negeri, Musharraf akhirnya memutuskan mendukung kampanye AS ‘war on terror’ setelah terjadinya serangan 11 September 2001. Sehari setelah serangan itu, Menlu AS Colin Powell menyatakan kepada Musharraf soal itu. 

Pakistan mesti memilih apakah berdiri berdampingan atau melawan AS dalam kampanya melawan teror. ‘’Pejabat AS lainnya mengancam mengebom Pakistan sehingga mengembalikannya ke zaman batu,’’ ungkap Musharraf jika Pakistan menolak bekerja sama dengan AS. 

Akhirnya Musharraf memilih bekerja sama dengan dengan AS. Ia berdiri di samping Presiden George W Bush di Waldorf Astoria, New York, AS untuk menyatakan dukungan Pakistan pada AS memerangi terorisme dalam bentuk apapun. 

 

sumber : ap

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi