Jumat, 19/04/2024 - 19:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Investasi Malah Boncos? Ini Penyebabnya

ADVERTISEMENTS

Ada beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan masyarakat dalam berinvestasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA—Dalam melakukan investasi, ada beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan masyarakat dalam berinvestasi. Apa saja kesalahan itu? Selain itu, bagaimana tip memilih instrumen investasi yang cocok agar tidak tertipu investasi bodong.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Perencana Keuangan OneShildt, Agustina Fitria menjelaskan kesalahan umum yang biasa dilakukan dalam berinvestasi adalah mengharapkan hasil maksimal dengan risiko minimal dalam waktu singkat. “Ini sering menyebabkan terjerumus pada investasi bodong,” ujarnya kepada Republika.co.id.

ADVERTISEMENTS

Kesalahan lainnya adalah memilih instrumen investasi hanya berdasarkan rekomendasi orang, tanpa mempelajari sendiri. Selain itu, masyarakat juga kerap salah berinvestasi karena memakai uang sisa (malah jarang ada sisa), atau menggunakan utang konsumtif.

Berita Lainnya:
DPD RI: Penentuan KEK Harus Disertai Dukungan Anggaran

Bukan hanya itu, wanita yang akrab disapa Fitri ini menambahkan menunda investasi karena berpikir untuk investasi butuh modal besar. Padahal sekarang banyak pilihan investasi mulai Rp 100 ribu saja

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tips memilih instrumen investasi

Sebelum memulai investasi, Fitri menyarankan untuk mengecek lebih dulu profil risiko. Pilih yang sesuai dengan kesiapan kita.

“Jika tergoda mencoba investasi berisiko tinggi, tetapkan batas kerugian yang mampu diterima, dan disiplin untuk cut loss,” tambah Fitri.

Ia mengatakan investasi menganut prinsip high risk high return. Jadi jika ada penawaran investasi dengan hasil yang tinggi, pasti ada risiko tinggi yang menyertai.

Berita Lainnya:
Kenaikan Kasus DBD Masih akan Berlanjut, Bagaimana Cara Mengendalikannya?

Fitri mengingatkan agar jangan hanya tergiur dengan hasil di masa lalu, karena tidak ada jaminan hasil di masa depan akan sama atau lebih baik .

“Jika ada investasi yg memberikan jaminan hasil investasi yang sangat tinggi, dan mengklaim tidak ada risiko, maka segera jauhi karena bisa dipastikan itu investasi bodong,” ujarnya mengingatkan.

Fitur mengatakan di dunia yang sudah sangat mudah akses informasi, sebaiknya cari tau legalitas investasi (bisa ke OJK, BAPPEBTI, dan lainnya sesuai dengan jenis investasinya). “Gunakan akal sehat dalam berinvestasi. Pelajari risiko, bukan hanya potensi untungnya,” sarannya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi