Jumat, 26/04/2024 - 04:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Wakil Rais Aam NU: PBB Gagal Ciptakan Perdamaian Dunia  

ADVERTISEMENTS

PBB dinilai kurang serius untuk menjaga tatanan perdamaian dunia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SURABAYA – Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Muhadjir, mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah gagal dalam menciptakan perdamaian dunia. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Karena itu, PBNU menginisiasi Muktamar Internasional Fikih Peradaban I yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo ini menjelaskan, NU adalah jamiyah diniyah, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang paling besar di dunia ini. 

ADVERTISEMENTS

Sebagai organisasi terbesar, kata dia, NU pun menyadari bahwa dia memiliki tanggungjawab yang besar terkait dengan persoalan dunia, termasuk perdamaian dunia. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Karena itu, menurut Kiai Afif, salah satu yang dibicarakan dalam muktamar ini adalah tentang peranan PBB, yang mana organisasi internasional itu memiliki kewajiban untuk menjaga perdamaian. 

Menurut dia, para ahli fikih dari berbagai negara yang hadir dalam muktamar ini akan menawarkan pandangan fikih terhadap PBB. 

Berita Lainnya:
Lima Mukjizat Nabi Muhammad SAW Menurut Imam Al Ghazali

“Memang dari satu sisi kita mendukung terhadap peran Perserikatan Bangsa-Bangsa, akan tetapi di sisin lain perlu dikritik. Karena sampai saat ini seringkali PBB itu gagal di dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujar Kiai Afif kepada Republika.co.id  saat akan menjadi pembicara dalam Muktamar Internasional Fikih Peradaban di Hotel Shangri-La Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). 

“Jadi intinya bagaimana perdamaian dunia, perdamaian yang adil ini bisa diciptakan dengan peran besar daripada PBB,” imbuh ulama ahli ushul fiqih ini. 

Kiai Afif menilai, PBB kurang serius di dalam mengusahakan dan menciptakan perdamaian. Buktinya, masih banyak kekerasan di berbagai daerah di dunia ini. 

“Oleh karena itu kita mendorong bagaimana PBB ini memainkan peranannya sebagaimana mestinya, dengan yang seadil-adilnya sudah barang tentu,” ucap Kiai Afif. 

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

Berita Lainnya:
Lima Tingkat Keimanan, di Tingkat Berapa Iman Kita? 

Dia menambahkan, umat Islam juga mempunyai kewajiban untuk mengembalikan wajah Islam yang akhir-akhir ini sedikit tercoreng. Padahal, menurut dia, sesungguhnya Islam adalah agama yang indah.  

“Sesungguhnya Islam adalah indah, akan lebih menjadi indah kalau disampaikan oleh orang-orang yang indah, dengan cara yang indah pula, dan NU berusaha untuk memiliki peran dan tanggung jawab seperti itu,” kata Kiai Afif. 

Muktamar Internasional Fikih peradaban ini mengangkat tema “Membangun Landasan Fikih untuk Perdamaian dan Harmoni Global”. 

Dalam forum internasional ini, para mufti dan ahli hukum Islam dari berbagai dunia mengulas berbagai persoalan kontemporer dari susut pandang Islam, mulai dari format negara-bangsa, relasi dengan non-Muslim, hingga tata politik global. Salah satu pembahasan pentingnya adalah tentang posisi Piagam PBB di mata syariat Islam.     

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi