Jumat, 26/04/2024 - 03:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Amerika Serikat Pertimbangkan Tarif 200 Persen untuk Aluminium Rusia

ADVERTISEMENTS

AS berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Rusia dengan menaikkan tarif impor

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

WASHINGTON – Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk menaikkan tarif impor aluminium buatan Rusia menjadi 200 persen. AS berusaha untuk meningkatkan tekanan pada Moskow atas perangnya di Ukraina, tetapi keputusan belum dibuat, kata seorang pejabat AS pada Senin (6/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Itu adalah sesuatu yang sedang kami pertimbangkan,” kata pejabat itu, menambahkan pengumuman tentang kenaikan tarif belum diharapkan pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Komentar pejabat tersebut muncul setelah Bloomberg News melaporkan bahwa pengumuman tarif 200 persen untuk aluminium produksi Rusia dapat dilakukan paling cepat pekan ini.

ADVERTISEMENTS

Logam Rusia juga menjadi sasaran Amerika Serikat setelah dibuang oleh Moskow di pasar AS di bawah harga, sehingga merugikan perusahaan-perusahaan Amerika, kata laporan itu, mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Perdana Menteri Papua Nugini Ngamuk Disebut Negara Kanibal yang Memakan Paman Joe Biden

Reuters melaporkan pada Oktober lalu bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan impor aluminium Rusia sebagai tanggapan atas eskalasi militer Moskow di Ukraina.

Gedung Putih menolak mengomentari potensi tarif baru atau pembatasan lain pada aluminium Rusia. Juru bicara kantor Perwakilan Dagang AS dan Departemen Perdagangan AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Tidak jelas di bawah otoritas apa pemerintahan Biden akan mengenakan tarif yang lebih tinggi. Departemen Perdagangan memiliki yurisdiksi atas bea anti-dumping dan anti-subsidi, tetapi ini membutuhkan penyelidikan yang biasanya memakan waktu berbulan-bulan.

Pertimbangan tarif yang lebih tinggi pada aluminium Rusia datang karena harga logam yang banyak digunakan telah jatuh dari rekor tahun lalu, membantu mengurangi inflasi. Harga aluminium tiga bulan di London Metal Exchange mencapai rekor lebih dari 4.073 dolar AS per ton pada Maret 2022, sebulan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Mereka telah turun secara dramatis sejak saat itu, ke kisaran sekitar 2.441 dolar AS hingga 2.500 dolar AS per ton minggu ini.

Berita Lainnya:
Drama Berbalas Cuitan dengan PM Inggris, Jubir Israel Mengundurkan Diri

Amerika Serikat juga jauh lebih sedikit bergantung pada aluminium Rusia dibandingkan lima tahun lalu, dengan impor turun menjadi 443 juta pon pada tahun lalu dari 1,65 juta pon pada 2017, menurut data Biro Sensus AS. Aluminium Rusia sekarang hanya mencapai 3,0 persen dari impor AS.

Pada 2018, Amerika Serikat memberlakukan tarif 10 persen pada impor aluminium global dengan alasan keamanan nasional yang bertujuan untuk menghidupkan kembali produksi AS. Tarif tersebut berlaku untuk produksi Rusia tetapi tidak untuk beberapa negara lain yang telah menegosiasikan perjanjian kuota dan perlindungan dengan Washington, termasuk Kanada, yang sekarang memasok kira-kira setengah dari impor aluminium AS.

Produksi Rusia juga dikenakan beberapa tarif anti-dumping khusus produk, termasuk tarif 62,2 persen untuk impor aluminium foil Rusia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi