Selasa, 16/04/2024 - 19:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Minta AS Menahan Diri dalam Insiden Balon Mata-Mata

ADVERTISEMENTS

Drama balon memperburuk hubungan China dan AS

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

BEIJING — Beijing meminta Washington untuk menahan diri saat militer Amerika Serikat (AS) mencari sisa-sisa yang diyakini sebagai balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas Atlantik. China mengatakan balon itu pesawat sipil yang tidak sengaja keluar dari jalurnya.

ADVERTISEMENTS

Drama balon memperburuk hubungan kedua negara yang mengakibatkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungannya ke China akhir pekan ini. Pesawat tempur AS menembak jatuh balon itu di South Carolina, Sabtu (4/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

Setelah militer AS melacak jalur terbang balon tersebut di benua AS. China mengatakan respons AS “jelas terlalu berlebihan.” China berkali-kali mengatakan balon itu untuk tujuan ilmiah dan keluar dari jalur.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah

“China menolak dengan tegas dan mengajukan protes keras atas hal ini,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Fang dalam pernyataanya pada Kedutaan Besar AS di China yang diunggah di situs kementerian, seperti dikutip dari the Strait Times, Senin (6/2/2023).

Komandan Pertahanan Udara Amerika Utara dan Komando Utara AS, Jenderal Glen VanHerck  mengatakan, angkatan laut AS mencari balon tersebut dan menembaknya. Pasukan penjaga pantai AS memberikan keamanan dalam operasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menikmati Atmosfer Klasik Sotto Porticos Street

Bila berhasil ditemukan, balon itu akan memberi AS informasi tentang kemampuan mata-mata China. Meski sejumlah pejabat AS mengecilkan dampak balon tersebut pada keamanan nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, China baru mengetahui balonnya terbang di atas AS setelah menerima notifikasi.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

“Tidak sengaja masuknya pesawat ini (ke AS) sepenuhnya insiden tidak sengaja, terisolasi, ini menguji ketulusan AS dalam memperbaiki dan menstabilkan hubungan bilateral dan cara mereka mengatasi krisis,” kata Mao.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024

“Kami berharap AS akan bekerja sama dengan China untuk menangani perbedaan kami, menghindari kesalahan perhitungan dan kesalahpahaman dan merusak sikap saling percaya kami,” katanya.

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Mao mengatakan, balon lain yang terlihat di Amerika Latin merupakan pesawat tanpa awak yang sedang diuji. “(Pesawat itu) menyimpang dan tidak sengaja masuk ke ruang udara di atas Amerika Latin karena cuaca dan karena kemampuan swa-kemudi yang terbatas,” katanya.

Pada Ahad (5/2/2023), militer Kolombia mengatakan mengatakan, melihat objek terbang yang berbentuk seperti balon. Setelah Pentagon mengatakan balon China lainnya terbang di atas Amerika Latin.

Berita Lainnya:
Romania dan Bulgaria Bergabung ke Schengen, Apa Saja Dampaknya?

Peristiwa balon ini terjadi saat AS dan China berusaha meningkatkan komunikasi dan upaya memperbaiki hubungan yang renggang selama beberapa tahun terakhir karena sejumlah isu. Seperti upaya AS menghalangi China mendapatkan teknologi canggih.

China memperingatkan “balasan serius” dan mengatakan akan menggunakan cara yang diperlukan untuk mengatasi “situasi yang serupa”, pernyataan ini disampaikan tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Sejumlah pakar mengatakan tanggapan apa pun diterapkan harus dilakukan dengan halus agar hubungan bilateral tidak semakin buruk.

Perusahaan finansial ING mengatakan insiden itu dapat memburuk perang teknologi. Selain itu, dalam jangka pendek juga akan berdampak negatif pada renminbi.

“Kedua belah pihak tampaknya akan memberlakukan lebih banyak larangan ekspor teknologi pada berbagai industri, ini ancaman baru pada rantai pasokan meski risiko gangguan logistik dari pembatasan Covid-19 kini sudah tidak ada,” kata ING dalam catatannya yang dirilis Senin kemarin.

“Risiko baru ini lebih risiko jangka panjang dibandingkan yang segera datang,” kata ING.

Pada Senin kemarin renminbi rebound setelah sempat jatuh 6.8077 terhadap dolar di perdagangan awal. Terlemah dalam hampir satu bulan terakhir.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi