Selasa, 23/04/2024 - 23:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ketum PBNU: Tirakat Satu Abad Menjelma Berkah Raksasa  

ADVERTISEMENTS

Ketum PBNU mengajak Nahdliyin sambut abad kedua NU

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 SIDOARJO – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan pidato yang berapi-api dalam acara Resepsi Puncak Satu Abad NU yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, satu abad NU ini merupakan riyadhah atau tirakat para wali dan para kiai.  “Satu abad ini adalah satu riyadhah, satu abad tirakat, tirakat wali-wali, tirakat dari para kiai, tirakat dari segenap warga pecinta NU yang dalam keadaan apapun tidak pernah berhenti meyakini bahwa berkah NU adalah bekal masa depan yang lebih mulia bagi kita semua,” ujar Gus Yahya saat berpidato di hadapan ratusan ribu Nahdliyin.  

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia melanjutkan, warga pecinta NU juga tidak pernah berhenti meyakini bahwa Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha Allah SWT, diberkahi Allah SWT, untuk menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia bagi umat manusia. Bahkan, warga NU juga tidak pernah berhenti meyakini bahwa dalam keadaan apapun pertolongan Allah akan selalu datang.  

Berita Lainnya:
Ragam Amalan yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

 

“Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa, tirakat satu abad mendigdayakan NU, hari ini kita melangkahkan kaki memasuki gerbang abad kedua NU. Tidak ada yang lebih patut kita lakukan pada kesempatan seperti ini, selain bersyukur kepada anugerah Ilahi,” ucap Gus Yahya.  

 

Selain bersyukur, menurut dia, dalam momentum Satu Abad NU ini juga harus meningkatkan pengabdiannya terhadap organisasi yang didirikan KH Hasyim Asy’ari ini.  

 

“Tabarruk dengan khidmat sekuat-kuatnya, khidmah dengan kerja keras, khidmah dengan lebih cerdas, khidmah dengan sepenuh ikhlas untuk mendapatkan bagian dari berkah raksasa,” kata Gus Yahya.   

 

Dengan pidatonya yang berapi-api, Gus Yahya mengucapkan selamat datang di Abad Kedua NU kepada Presiden Jokowi, para kiai, para nyai, para ulama, dan kepada seluruh warga Nahdliyin yang dicintainya.  

 

“Wahai abad kedua, rengkuhlah kami dalam berkah, dalam harapan, dalam rasa terbaik akan ridha Allah, pertolongan Allah yang Maharahman, Yang Maha Esa,” jelas Gus Yahya. 

Berita Lainnya:
Begini Cara Para Sahabat Belajar Alquran dari Rasulullah SAW

 

Puncak Resepsi Satu Abad NU ini mengangkat tema “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru”. 

 

Acara ini dengan istighosah kubro dan dihadiri oleh puluhan ribu Nahdliyin dari berbagai daerah.  

Baca juga: 4 Sosok Wanita yang Bisa Mengantarkan Seorang Mukmin ke Surga, Siapa Saja?  

 

 

Resepsi Puncak Abad Kedua ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo dengan didampingi Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Kiai Miftachul Akhyar. 

 

Acara akbar ini juga dihadiri sejumlah tokoh dan ulama, Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, Mantan Wapres Jusuf Kalla, dan ibu negara keempat Nyai Sinta Nuriyah Wahid. 

 

Selain itu, hadir pula Prabowo Subianto, Ketua SC Harlah Satu Abad NU Erick Thohir, Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad NU Yenny Wahid, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima TNI, dan Kapolri. 

 

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi